Jakarta, Gatra.com- Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-46 tahun 2022 (IPA Convex 2022) dengan mengusung tema “Addressing the Dual Challenge: Meeting Indonesia’s Energy Needs While Mitigating Risks of Climate Change” yang akan berlangsung secara hybrid pada 21-23 September 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Adapun tema yang dipilih tersebut mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia yang sedang menghadapi dua tantangan sekaligus. Yaitu pemenuhan kebutuhan energi guna mengurangi impor migas dan berkontribusi dalam upaya menurunkan emisi karbon.
Wakil Presiden IPA, Greg Holman menyebut kedua tantangan yang dihadapi industri hulu migas tersebut menjadi dasar pemilihan tema IPA Convex pada tahun ini. Termasuk juga dalam topik-topik yang didiskusikan pada Konvensi selama tiga hari penyelenggaraan acara. Baca juga: Saatnya Lakukan Transisi Energi Bersih
Meskipun dihadapkan kepada tantangan pengurangan emisi karbon, menurut Greg, para pelaku industri hulu migas meyakini bahwa industri hulu migas tetap diperlukan untuk menunjang kebutuhan energi di masa mendatang dan sebagai jembatan menuju transisi energi.
"Kami berharap, seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas dapat duduk bersama mencari solusi agar target pemenuhan kebutuhan energi dan upaya mengurangi emisi karbon akibat kegiatan hulu migas dapat tercapai dengan baik," ungkap Greg pada acara Konferensi Pers “Road to IPA Convex 2022” di Jakarta, Selasa (13/9).
Adapun transisi energi merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seluruh perusahaan migas di seluruh dunia. Kesepakatan Paris yang menargetkan pengurangan emisi karbon guna menahan laju kenaikan suhu dunia sebesar 1,5-2 derajat Celsius diakui telah mengubah wajah industri hulu migas saat ini. Baca juga: AS-Indonesia Sepakati Kerangka Kerja Sama Percepatan Transisi Energi Terbarukan
Indonesia, sebagai salah satu negara yang meratifikasi Kesepakatan Paris, sedang berusaha keras untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas seluruh industri, termasuk industri hulu migas. Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong mengatakan bahwa saat ini masih dalam masa transisi, ke depan peran perusahaan oil dan gas adalah menyiapkan energi bersih dari minyak dan gas.
“Energi transisi ini, bio fossil baik siapa yang tidak mau. Maka energi dari migas masih diperlukan sambil siap-siap non fossil. Ini peran besar, maka harus tetap ada target hanya harus lebih bersih,” ungkap Marjolijn.
Baca juga: SKK Migas akan Fasilitasi Pabrikan Dalam Negeri di Pameran Oil & Gas Asia
Ketua Panitia IPA Convex 2022, Krishna Ismaputra menambahkan, acara pameran dan konvensi tahunan ini merupakan ajang yang sangat dinantikan oleh para pemangku kepentingan untuk dapat membahas hal-hal terbaru termasuk teknologi dan isu-isu terkait lainnya dalam industri migas.
Pada tahun ini, lanjut Krishna, IPA Convex diselenggarakan secara luring (offline) dan daring (online). Meski dilakukan offline, pelaksanaan IPA Convex juga tetap mematuhi protocol kesehatan sesuai arahan Satgas Covid 19. Untuk online, IPA Convex dapat diakses melalui platform virtual resmi http://convex.ipa.or.id
Dengan menggabungkan dua konsep offline dan online, pameran pada IPA Convex 2022 dapat dikunjungi tanpa adanya batasan waktu dan tempat. Pengunjung pameran dari seluruh dunia dapat melihat virtual stan para peserta pameran dengan hanya mengakses platform virtual di atas.