Home Internasional Modi dan Xi akan Bertemu Pertama Kalinya di KTT SCO sejak Bentrokan Militer Perbatasan India-Cina

Modi dan Xi akan Bertemu Pertama Kalinya di KTT SCO sejak Bentrokan Militer Perbatasan India-Cina

New Delhi, Gatra.com - Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping akan bertatap muka pada hari Jumat, untuk pertama kalinya sejak kasus bentrokan perbatasan yang mematikan pada tahun 2020, sehingga merusak hubungan antara rival negara di Asia, itu.

Reuters, Kamis (15/9) melaporkan, Modi juga akan terbang ke kota Samarkand di Uzbekistan pada hari Kamis untuk menghadiri pertemuan puncak kelompok keamanan regional yang dikenal sebagai Organisasi Kerjasama Shanghai (KTT) (SCO), yang juga akan dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca JugaIndia-Cina Makin Berduri, Pasukan Perbatasan Duel Tiga Tewas

Peristiwa itu terjadi setelah tentara India dan China minggu ini melepaskan diri di daerah yang disengketakan di sepanjang perbatasan Himalaya barat yang terpencil, setelah lebih dari dua tahun menghadapi kebuntuan.

Modi dan Xi belum berbicara satu sama lain sejak terjadi kebuntuan tersebut.

Menteri Luar Negeri India, Vinay Kwatra mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa Modi akan mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela KTT pada hari, Jumat tetapi menolak untuk mengkonfirmasi apakah akan bertemu secara khusus tatap muka dengan Xi.

Baca Juga: Setelah Bentrok Maut, India Larang 59 Aplikasi Cina

China juga belum mengkonfirmasi pertemuan antara kedua pemimpin tersebut.

Anggota tetap SCO adalah Cina, India, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Pakistan.

Baca Juga: Xi Jinping Tiba di Uzbekistan, Hadiri KTT SCO sebelum Bertemu Putin

Rusia telah mengkonfirmasi pertemuan bilateral antara Putin dan Modi, di mana mereka diharapkan dapat berbicara tentang perdagangan secara keseluruhan serta penjualan pupuk Rusia dan pasokan makanan bersama.

Direncanakan diskusi SCO yang lebih luas akan berkisar mengenai perdagangan dan keamanan regional hingga pariwisata dan terorisme.

1161