Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masdukimenyebut ada empat hal yang harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia negara maju dan kekuatan ekonomi dunia yang tangguh pada 2045.
Pertama, Teten mengatakan produk domestik bruto (PDB) harus digenjot minimal mencapai pendapatan per kapita sebesar US$12 ribu. Sedangkan poin kedua, harus ada peralihan dari pertanian ke manufaktur, dengan langkah hilirisasi industri. Menurut Teten, pengembangan manufaktur lebih mengarah pada produk substitusi impor dan berorientasi ekspor.
Baca Juga: Program Solusi Nelayan, Menteri Teten: Siap Diuji Coba Di Surabaya
"Nantinya, industrialisasi kita lebih mengarah ke pengolahan hasil tambang, termasuk sawit. Harus juga ada peningkatan produktivitas," kata Teten dalam keterangannya dikutip Senin (26/9).
Sedangkan dalam hal ketiga, Teten menyebut bahwa Human Development Index (HDI) Indonesia juga harus terus meningkat.
"Selain meningkatkan kualitas jaminan sosial, seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu PraKerja, Kartu Indonesia Sehat, dan sebagainya, pendidikan vokasi harus juga meningkat agar bisa masuk ke dunia kerja," ucap Teten.
Terakhir, menurut Teten yaitu adanya kemudahan dalam berusaha (berbisnis). Menurut Teten ini sudah ada dalam UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Menteri Teten: Tahap Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Sudah Capai 40 Persen
Di sisi lain, Teten mengakui saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih 3,18 persen. Namun, ketersediaan lapangan kerja 97 persen yang masih didominasi oleh pelaku UMKM (98 persen diantaranya pelaku usaha mikro). Adapun ekspor UMKM juga masih rendah, hingga biaya logistik yang masih terbilang mahal.
Teten mengatakan kondisi tersebut akan diubah oleh pemerintah. Menurut Teten, salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam pengembangan kewirausahaan nasional yaitu menerbitkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kewirausahaan dengan target meningkatkan rasio kewirausahaan 3,95 persen di 2024.
Selain itu, dia menekankan pemerintah berkomitmen untuk menaikkan kelas UMKM dan memodernisasi koperasi dengan melakukan tranformasi usaha dari sektor informal ke formal. Kemudian, tranformasi ke digital, penggunaan inovasi dan teknologi, serta tranformasi ke rantai nilai global.
"Kami terus berupaya menghadirkan ekosistem usaha yang sehat, mudah, dan kuat," ujarnya.