Pekalongan, Gatra.com - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah bersama jajaran TNI, dan Polri serta seluruh unsur masyarakat mengikuti apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana pada Musim Hujan Tahun 2022/2023 tingkat Kota Pekalongan.
Apel dipimpin oleh wali kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, berlangsung di Halaman Kantor Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa (25/10).
Turut hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut, wakil wali kota Pekalongan, H Salahudin, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Wahyu Rohadi, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizki Aditya, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih.
Baca Juga: Serahkan Audit Kearsipan Internal, Aaf Ajak OPD Tertib Arsip
Adapula, Asisten Setda, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, dan sejumlah pejabat serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, wali kota Aaf beserta pejabat lainnya mengecek sarana dan prasana kesiapsiagaan bencana dari armada, kapel karet, kapel fiber, Sumber Daya Manusia (SDM) petugas dan relawan yang siap siaga 24 jam untuk antisipasi potensi dan dampak bencana yang bisa saja terjadi kapan saja
Aaf menjelaskan bahwa, apel kesiapsiagaan menghadapi bencana ini dilatarbelakangi dari melihat kondisi siklus dimana biasanya di penghujung akhir tahun mulai Bulan November-Desember 2022 hingga awal tahun 2023 nanti terjadi puncak curah hujan yang mengakibatkan Kota Pekalongan rawan banjir.
"Mudah-mudahan tahun ini curah hujan tidak begitu tinggi namun kita tetap harus waspada dan mengantisipasinya potensi bencana tersebut," ucap Aaf.
Pasalnya, menurut informasi dari BPBD berlandaskan data dari BMKG dan Pemerintah Pusat melalui BNPB, bahwa potensi curah hujan tinggi bisa terjadi pada Bulan November-Desember 2022 mendatang.
Sehingga, semua antisipasi dan pencegahan harus disiapkan mulai dari pasukan relawan, SDM petugas, alat dan armada penyelematan, dan sebagainya. Bahkan, pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan rob di Kota Pekalongan juga tengah dikebut untuk dirampungkan secara bertahap.
"Kita sudah survei pembangunan pengendali banjir dan rob mulai dari perbaikan drainase, rumah pompa, tanggul dan lain-lain agar bisa meminimalisir dampak dan resiko bencana dan bisa cepat tertangani bila terjadi bencana," tegasnya.
Lanjutnya, dengan adanya pembangunan pengendali banjir tersebut sedikit banyak sudah membawa dampak positif pada pengurangan resiko dampak bencana banjir yang terjadi sebelum-sebelumnya.
Meski demikina, pihaknya tak henti-hentinya menghimbau kepada seluruh OPD terkait dan seluruh unsur masyarakat Kota Pekalongan khususnya mereka yang tinggal di wilayah terdampak banjir dan rob untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana.
Sebab bencana bisa terjadi sewaktu-waktu, di antaranya dengan melakukan upaya pencegahan melalui aksi peduli lingkungan (kerja bakti membersihkan sampah, selokan di sekitar rumah, dan lain-lain) agar saluran air menjadi lancar.
Bahkan, forum relawan kebencanaan tingkat Kota Pekalongan juga sudah dikukuhkan oleh Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin belum lama ini.
"Kondisi TPI kita yang berdekatan dengan pantai pun yang sebelumnya sering tergenang Alhamdulillah dengan pembangunan infrastruktur pengendali banjir, drainase kita bangun, otomatis airnya langsung mengalir lancer,” terangnya.
Namun dengan kesiapan lebih dini, maka jika terjadi baka, maka semua bisa lebih siap menghadapi, dan meminimalisir dampak maupun risiko bencana tersebut.