Padang, Gatra.com - Mengirim randang ke lokasi bencana sudah menjadi rutinitas bagi Pemrov Sumatera Barat. Kali ini, randang bakal dikirim ke Cianjur, Jawa Barat.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat ditemui, Senin (21/11) di Padang. Dia menyebut, pihaknya bakal mengirim randang untuk korban bencana gempa dan longsor di Cianjur.
"InsyaAllah, itu akan kita kirimkan, karena selama inikan begitu, sudah kita kirim kemana-mana," katanya ketika ditanya soal pengiriman randang.
Dia mengungkapkan, pengiriman rendang ke lokasi bencana di Tanah Air memang telah sering dilakukan Pemprov Sumbar sejak lama. Salah satu alasannya, buka hanya karena randang lezat, namun juga tahan lama.
"Kita tentu juga lihat apa yang diperlukan, yang namanya darurat, tentu makanan," ujar mantan Wali Kota Padang dua periode tersebut.
Data yang berhasil Gatra.com himpun, hingga saat ini sudah terhimpun randang sebanyak 183 kilogram. Semuanya dikumpulkan ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, baik dari OPD hingga DPRD Sumbar.
"Banyak dari OPD di Pemprov, tapi ada juga dari Sekwan DPRD Sumbar, dari RSUD Pariaman. Jumlah bakal terus bertambah," tutur staf DPRD Sumbar, Syafriadi saat menenteng randang dari salah satu OPD.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Jumaidi, menyebut pihaknya mengumpulkan rendang secara badoncek dari setiap OPD selingkungan Pemprov Sumbar untuk dikirim ke Cianjur, Jabar.
"Kita turut prihatin atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Cianjur. Jadi kita berinisiatif untuk menghimpun rendang kemasan secara badoncek," ungkapnya.
Menurutnya, penghimpunan randang ini secara badoncek saja dan tidak ada target jumlah. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam solidaritas kemanusiaan ini, bisa menghubungi pihak BPBD Sumbar.
"Bantuan randang ini bentuk solidaritas kita. Terbuka bagi siapa saja yang ingin menyumbang, nanti kita kirim ke lokasi bencana Cianjur," terangnya.
Diketahui, gempa 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur, Jabar dan sekitarnya pada Senin, (21/11) sekira 13.21 WIB. Jumlah korban saat ini, 268 orang meninggal, 122 jenazah telah teridentifikasi, dan 151 belum teridentifikasi.
Selain itu, pihak BNPB juga mengungkapkan, 1.083 orang luka-luka, dan 58.362 orang terpaksa mengungsi. Kemudian, 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan.
"Ada 12 kecamatan yang terdampak, masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat pengungsian," jelas Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.