Jepara, Gatra.com - SMAN 1 Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka, yakni membebaskan siswa untuk berkarya yang dibalut dalam pameran, Rabu (23/11).
Lapangan basket sekolah nampak disulap menjadi lokasi pameran dengan berbagai sajian kuliner. Di sudut lain, juga berdiri panggung megah untuk pementasan budaya.
Tidak hanya siswa dan guru, gelar karya kewirausahaan produk olahan makanan siap saji juga dapat dipesan langsung oleh masyarakat umum.
Kepala SMAN1 Bangsri, Nur Yahya mengatakan, pameran karya ini digelar bersamaan dengan acara Dies Natalis SMA N 1 Bangsri ke-40. Kegiatan dibuka sejak pagi hingga sore hari.
"Pameran gelar karya ini sebagai proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang merupakan bagian dari kurikulum merdeka," ujarnya di lokasi.
Ada tiga hal penting dalam P5 yang digelar karyakan, selain kewirausahaan, juga gaya hidup berkelanjutan, serta kebhinekaan. Dengan tema kewirausahaan, sekolah ingin memberikan bekal pengetahuan berwirausaha kepada mereka.
"Anak-anak anak antusiasnya sangat tinggi. Mereka sangat termotivasi untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya. Hasilnya sangat memuaskan," kata dia.
Dalam even ini, selain mengajarkan siswa menjadi seorang event organizer pada sebuah ajang pameran, siswa juga diajarkan untuk memproduksi bahan pameran serta menata produknya agar memiliki kesan estetik.
Sebelum membuat atau memilih sebuah produk yang akan dijual, para siswa juga terlebih dulu melihat pangsa pasar mereka.
Dengan menyebarkan angket kepada siswa lainnya, dan mencari tahu makanan dan minuman apa yang saat ini banyak disukai mereka. Mereka juga membuat brosur dan digital marketing.
Sementara untuk aplikasi P5 kebhinekaan, para siswa juga tampil dengan berbagai kesenian tradisional. Juga tarian-tarian modern sebagai pemersatu kebhinekaan bangsa.
Selain itu bantuan sosial, juga diserahkan bantuan kepada anak kurang mampu, juga warga sekitar. Ada sekitar 100 paket sembako yang diberikan sekolah.