Jakarta, Gatra.com – Executive General Manager Kantorpos Cabang (KC) Cianjur, Andri Maulana Agustian, mengatakan, dampak bencana gempa bumi magnitudo 5,6 menjadi salah satu kendala dalam penyaluran BLT BBM, PKH, dan bansos sembako di Cianjur.
“Ada sedikit kesulitan karena banyak wilayah terdampak gempa, banyak yang belum bisa dijadwalkan karena lokasi tidak memungkinkan,” katanya dalam keterangan pada Sabtu (3/12).
Andri mengatakan, meski demikian, pihaknya terus berupaya untuk menyalurkannya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), terlebih mereka tengah kesulitan pascagempa bumi.
“Untuk wilayah terdampak gempa yang berdekatan dengan KC Cianjur, disalurkan di KC Cianjur. Pada tahap sebelumnya disalurkan di desa para penerima,” katanya.
Mengenai kartu identitas KPM terdampak gempa gempa yang mungkin hilang atau rusak, Andri menjelaskan, pihaknya mencarikan solusi dengan menggunakan surat keterangan domisili dari pemerintah desa (Pemdes) setempat.
Terkait itu, kata Andri, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemdes di Cianjuar agar dapat melayani KPM terdampak gempa yang identitas dirinya hilang. KPM dapat meminta surat domisili kepada Pemdes setempat.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kebijakan pihaknya untuk membantu KPM terdampak gempa bisa segera menerima haknya. “[Surat keterangan tersebut] bisa dijadikan dasar proses pembayaran,” katanya.
Terkait penyaluran tiga bantuan di satu Kantorpos, Andri mengimbau KPM agar datang sesuai jadwal yang telah ditentukan demi mencegah terjadinya kerumunan. Selain itu, kondisi saat ini masih riskan karena masih sering terjadi gempa susulan sehingga menimbulkan was-was.
“Mudah-mudahan penyaluran BLT BBM, PKH, dan bansos sembako bisa memberikan motivasi menyambung hidup ke depan. Semoga bencana segera berlalu dan ekonomi pulih kembali,” katanya.
Sedangkan untuk penyaluran BLT BBM, PKH, dan bansos sembako di Cianjur, sesuai data terakhir sudah tersalurkan sejumlah 50%. “Alokasi sebanyak 258.528 KPM, sudah tersalurkan 50 persen. Kami mulai penyaluran pada Selasa, 22 November,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris, mengatakan, penyaluran bantuan di Ciajur dipercepat untuk membantu KPM. “BLT BBM tahap 2, PKH, dan bansos sembako. Kami menyalurkan langsung ke Cianjur,” katanya.
Haris berharap penyaluran bantuan ini mampu membantu menguatkan KPM yang terdampak gempa Cianjur. Ia juga mendoakan semoga warga tetap diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut.
“Untuk fungsi-fungsi terkait, saudara kita trauma, menjadi PR kita semua bagaimana membantu menghilangkan trauma. Semoga Allah memudahkan dan memberikan rasa nyaman untuk bisa hidup normal kembali,” kata Haris.
Executive Vice President Regional III Jawa Barat PT Pos Indonesia, Pujiati, mengatakan, penyaluran bantuan di Cianjur dilakukan sesuai jadwal. Untuk penyaluran BLT BBM, PKH, bansos sembako, pihaknya telah melakukan penjadwalan.
“Jadwal penyaluran pertama untuk kota atau wilayah yang tidak terdampak gempa. Untuk wilayah terdampak gempa, kami harus berkoordinasi lebih jauh dengan pemerintah daerah setempat,” ujarnya.
Pujiati mengungkapkan, pihaknya harus melihat terlebih dahulu kesiapan dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat. “Kami berkoordinasi dengan kepala desa, RT/RW memastikan daerah yang siap,” ujarnya.
Meski di tengah situasi bencana, PT Pos Indonesia tetap berkomitmen menuntaskan penyaluran bantuan yang telah diamanahkan Kementerian Sosial (Kemensos).? Pos Indonesia mendapatkan tugas dari pemerintah, khususnya Kemensos untuk menyalurkan BLT BBM, PKH, dan bansos sembako.
“Kami berharap bantuan bisa sampai ke masyarakat dengan cepat dan tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat penerima. PT Pos Indonesia hadir bisa membantu masyarakat di Cianjur untuk menerima bantuan dari pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Dewi Sri Rahayu, perempuan paruh baya, mengatakan, sangat bersyukur telah mendapatkan uang bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM), PKH (Program Keluarga Harapan), dan bansos sembako (BPNT/Bantuan Pangan Non Tunai) yang disalurkan di Kantorpos Cabang Cianjur.
“Perasaan saya sedih dan senang terima bantuan ini. Saya di rumah menjadi tulang punggung keluarga,” ungkap Dewi.
Ia menceritakan, bantuan yang diterimanya tersebut sangat membantu meringankan beban kebutuhan keluarga. Terlebih, sudah beberapa waktu terakhir usaha berjualan kelapa yang dijalaninya gulung tikar.
Meski kehidupan yang dijalaninya sedang tidak baik-baik saja, Dewi tetap bersyukur bahwa di tengah situasi pascabencana gempa bumi yang melanda Cianjur, rumah yang dihuninya tidak mengalami kerusakan parah.
“Saya tidur kalau siang di rumah, kalau malam di pengungsian. Saya berharap keadaan bisa kembali normal,” katanya.
Selain Dewi, Atik Halimah juga menerima bantuan. Perempuan yang menyambi bekerja sebagai asisten rumah tangga itu mengaku hanya berpenghasilan per bulan Rp800 ribu. Uang tersebut tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi, sang suami tengah sakit dan tidak bekerja.
“Saya datang ke Kantorpos mengambil BLT BBM dan bansos sembako, dapat uang Rp900 ribu. Saya memang butuh banget karena suami enggak kerja, sakit stroke. Uangnya akan dipakai untuk beli beras, sembako, keperluan sehari-hari,” kata Atik. Menuurtnya, mengambil bantuan di Kantorpos sangat mudah, yakni hanya menunjukkan KTP.
KPM lainnya, Cicah Nuraisah, perempuan berstatus janda tanpa anak ini sehari-hari berjualan. Akibat gempa, warung tempatnya mencari nafkah tersebut roboh. Ia mengambil BLT BBM dan bansos sembako di kantor Pos.
“Saya terima Rp1,5 juta. Uang bantuan ini akan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, untuk makan, beli beras. Saya terbantu dengan adanya bantuan ini,” katanya.