Jakarta, Gatra.com - Hasil survei penilaian integritas (SPI) 2022 terhadap Polri tahun ini merosot. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menilai hal itu terjadi karena kasus pembunuhan berencana Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo dan kasus penyalahgunaan narkoba oleh Irjen Teddy Minahasa.
Dedi mengatakan Polri akan mendengar semua saran, masukan, dan kritikan dari semua pihak. Guna perbaikan Polri lebih baik ke depan. "Polri bertekad untuk terus berbenah ke arah yang lebih baik untuk memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan, penegakan hukum dan pemeliharaan dan keamanan ketertiban masyarakat," kata Dedi, Kamis (15/12).
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan hasil SPI 2022. Nilai integritas Korps Bhayangkara pada tahun ini merosot ke skor 66,49. Padahal, pada 2021 lalu, Polri mendapatkan skor 80,7.
"SPI ini adalah alat ukur, seperti kita ingin melihat kesehatan seseorang, tidak bisa hanya melalui pernyataan 'saya sehat'," kata Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, (14/12).
Skor SPI Polri kalah dengan dua penegak hukum lain, yakni Kejaksaan Agung dan KPK. Kejaksaan Agung tahun ini mendapatkan nilai 75,82. Skor itu sedikit menurun dari tahun sebelumnya, yakni 80,86. Sementara KPK berhasil mempertahankan nilai 82,88 untuk tahun ini. Angka itu tidak berubah dari perolehan di tahun sebelumnya.