Home Nasional Baris Pendem, Gelap Bergerak, Terang Mengendap, Urusan Bebaskan Sandera Serahkan pada Pasukan Khusus Gabungan

Baris Pendem, Gelap Bergerak, Terang Mengendap, Urusan Bebaskan Sandera Serahkan pada Pasukan Khusus Gabungan

Jayapura, Gatra.com- Philips Mark Mehrtens, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, masih dalam penyanderaan kelompok yang menamakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Mehrtens disandera kelompok Egianus Kogeya di Ndugama, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

 

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa sebenar pihak aparat sudah siap menyerbu posisi TPNPB OPM Egianus Kogeya kalau tidak dicegah pemerintah Selandia Baru. Namun, kata Mahfud, ketika aparat keamanan siap bergerak menyerbu OPM, pihak Selandia Baru meminta agar tak ada tindakan kekerasan untuk membebaskan warga negaranya itu.

"Saya sudah tahu loh tempatnya, koordinat berapa seperti itu. Kamu sudah kita kepung sekarang, tetapi begitu kita mau bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan memohon tidak ada tindak kekerasan," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2).

Omongan Mahfud bukan bualan kosong. Kompi Intai Tempur (Taipur) Kostrad telah menangkap tiga orang anggota kelompok Egianus Kogeya. Uniknya, mereka meangkap ketiganya tanpa meletuskan senjata sama sekali. Dan ketiganya ditangkap hidup-hidup. Foto penangkapan itu beredar terbatas di kalangan TNI.

Tidak banyak yang tahu Kompi Intai Tempur (Taipur) Kostrad merupakan pasukan elite TNI yang memiliki keahlian khusus sabotase/intelijen dan operasi tempur dengan misi operasi khusus. Sejak awal pembentukannya (2001) Kompi Taipur langsung terjun dalam operasi di Aceh, Poso dan Papua.

Kompi Taipur diprakarsai Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu sewaktu menjabat Pangkostrad, awalnya dinamai Pleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade, hingga akhirnya dijadikan Peleton Intai Tempur (Tontaipur) dan pada 2005 ditingkatkan menjadi Kompi Taipur. Gemblengan pertamanya langsung diterjunkan ke Aceh tahun 2001.

Prajurit Taipur memiliki keahlian khas melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap untuk melakukan sabotase. Prioritas yang diberikan adalah tugas-tugas infiltrasi di jantung lawan.

Mereka canggih menggelar baris pendem (Barisan tersembunyi). Saat gelap mereka bergerak, jika terang mereka mengendap. Dalam melakukan gerakan dengan sangat presisi.

Seperti saat operasi pembebasan 347 warga masyarakat yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, akhir 2017. Satgas Operasi Pembebasan Sandera dari TNI diambil dari prajurit-prajurit yang terbaik, berpengalaman dan terlatih yaitu dari Peleton Pengintai Tempur (Tontaipur) Kostrad, Kopassus, Batalyon 751/Raider Sentani dan Batalyon 754/ENK Kodam XVII Cenderawasih.

Operasi yang sangat sulit karena penyandera berbaur dengan masyarakat. Bahkan mereka harus menahan sabar untuk tidak menyerang ketika jarak dengan sasaran hanya sekitar 50 meter. Baru setelah KKB bergerak ke pos dan meninggalkan sandera yang sudah tiga minggu disekap, mereka bergerak.

Aksi pasukan Kopassus dan Tontaipur Kostrad hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk membuat kocar-kacir KKB Papua. Dalam waktu kurang dari dua jam, kelompok KKB yang tengah berkumpul di sebuah kandang di daerah Utikini, Tembagapura, Papua dibaut lari kocar-kacir oleh pasukan yang tiba-tiba muncul dari balik kabut Desa Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Keberhasilan membebaskan 347 sandera itu mendapat penghargaan dari negara. Penghargaan yang diberikan kepada prajurit TNI berupa prioritas khusus sekolah bagi 5 (lima) orang Perwira dan 58 prajurit mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa yaitu naik satu tingkat dari pangkat lama, penghargaan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/920/XI/2017.

Berdasarkan pengalaman tersebut, pemerintah Selandia Baru harus percaya pada kemampuan TNI-Polri dalam membebaskan warganya, pilot Mehrtens. 

340