Jakarta, Gatra.com – Delegasi Universitas Indonesia (UI) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) membahas masa depan perguruan tinggi hingga hingga pemanfaatan dan pengembangan teknologi artificial intelligent (AI).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Abdul Haris, dalam keterangan pers diterima pada Kamis (16/3), menyampaikan, pihaknya bertandang ke Korea atas undangan KOICA.
Delegasi dari Indonesia dan Korea Selatan ini, selain membahas masa depan perguruan tinggi dan AI, juga membicarakan desain pengembangan Massive Open Online Courses (MOOCs), serta pemanfaatan teknologi virtual reality dan augmented reality dalam dunia pendidikan.
Materi tersebut bakal dibahas dalam acara bertajuk “Capacity Building on ICT-based Integrated Knowledge System Development at Universitas Indonesia” yang diagendakan berlangsung selama sepekan, mulai Senin–Senin (13–20/3).
Abdul Haris didampingi pimpinan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Dr. Bondan; Direktur Sumber Pembelajaran, Dr. Gatot; Direktur CIL, Astha. Sementara Kemdikbudristek diwakili oleh Dr. Lukman, ST, M.Hum. yang merupakan Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Selain berdiskusi, pihak KOICA juga mendampingi para delegasi UI mengunjungi universitas-universitas terbaik di Negeri Ginseng, antara lain Seoul National University, Kyung Hee University, Korea National Open University, Hanyang Cyber University, dan Sungkyunkwan University. Mereka juga dijadwalkan untuk bertemu perwakilan pemerintah setempat melalui Kementerian Pendidikan Korea Selatan dan The National Institute for Lifelong Education.
Menurut Abdul Haris, lawatan dan agenda tersebut untuk penguatan kapasitas pembelajaran digital dan pengembangan kerja sama internasional perguruan tinggi.
“Bagi Universitas Indonesia, kerja sama dengan KOICA ini adalah sebuah upaya untuk mengakselerasi kapasitas dan kualitas sumber daya pembelajaran di UI,” katanya.
Ia menyampaikan, kini sudah berada di masa depan dan banyak teknologi mutakhir berbasis digital yang dapat dimanfaatkan untuk memultiplikasi efektivitas pembelajaran di perguruan tinggi.
“UI harus menjadi Guru Bangsa dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan,” katanya.