Batam, Gatra.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menutup Rakernis SDM Polri di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (17/3). Dalam kesempatan itu, Ia meminta rekrutmen anggota polri lebih selektif, akuntable dan transparan agar menciptakan personil yang profesional.
Listyo menekanakan bahwa dalam proses penerimaan Bintara Polri serta calon taruna Sekolah Kepolisian Negara (SKN) tidak ada lagi yang bermain-main. Apabila masih ditemukan kecurangan dan tebukti, dirinya akan langsung perintahkan menindak tegas. Institusi Polri masih terus berbenah dan jangan ada lagi anggota melanggar.
"Kami tengah membangun citra dengan Presisi. Karena kita semua sudah serius. Kemudian di luar masih ada yang bermain dangan menembak diatas kuda apa jadinya anggota yang benar-benar mendukung Institusi. Jangan ada lagi yang bayar masuk polisi, nanti saat dinas belangsak, ngawur," tegasnya.
Listyo mencontohkan, pada penerimaan Bintara Polri di Jawa Tengah ditemukan oknum anggota menjadi calo rekrurmen dengan meminta sejumlah uang. Kapolri juga berpesan kepada seluruh Kepala Biro SDM Polri yang hadir dalam kegiatan agar melakukan pengawasan lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP).
"Dalam kasus calo penerimaan anggota polri, saya minta tidak hanya dihukum demosi. Tetapi menerima PTDH hingga proses pidana. Untuk SIP saya dapat laporan ada mereka lulus seleksi bayar, baru ketahuan saat kita batasi, rupanya dari jalur rekomendasi instansi lain. Baru ketahuan saat kita coret," ujarnya.
Listyo memastikan, organisasi tidak melarang bagi anggota yang berniat akan melanjutkan pendidikan untuk menunjang kepangkatan. Namun, harus melalui ketentuan dan menjalani proses seleksi. Hal ini, supaya mencegah penumpukan pada ruang jabatan tertentu yang masih terjadi di Polri.