Mataram, Gatra.com - Insiden terbakarnya Kapal Tangker pengangkut BBM 5.900 kiloliter pertalite milik Pertamina di Perairan Bintaro, Ampenan, Kota Mataram, NTB masih menarik perhatian publik. Polda NTB saat ini bekerja keras untuk mengungkap kasus terbakarnya kapal tanker yang tidak jauh dari Depo pengisian BBM Ampenan, Mataram itu.
Sebagai bentuk keseriusan dalam mengungkap kasus ini, Polda NTB akan menggandeng tim laboratorium forensik (Labfor) Polda Bali untuk menyelidiki penyebab terbakarnya kapal MT Kristini Surabaya di perairan Bintaro, Ampenan, pada Minggu, (26/3) lalu.
Kabid Humas Polda NTb Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan memastikan, akan menurunkan tim laboratorium forensik karena secara pro justisia nantinya Labfor ini yang akan menentukan penyebab kebakaran.
Baca Juga: Pasca Kebakaran Kapal Tanker, Pertamina Jamin Stok BBM di NTB Aman
“Penyebab terjadinya kebakaran juga masih terus dilakukan tim gabungan. Sedangkan tim laboratorium forensik direncanakan turun dalam waktu dekat ini untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Secepatnya tim dari Labfor akan turun melakukan olah TKP terkait penyebab kebakaran,’’ terang Lalu M Iwan Mahardan dalam keterangannya, di Mapolda NTB, Selasa (28/3).
Secepatnya Polda NTB, kata Mahardan akan melakukan koordinasi awal dengan Labfor Polda Bali. Labfor tersebut dianggap sudah memiliki peralatan yang lengkap. Polda NTB akan intens melakukkan koordinasi mengingat Polda Bali memiliki perlatan lengkap.
Diberitakan sebelumnya, insiden kebakaran tangker BBM milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita. Rencananya, tanker BBM yang mengangkut 5.900 kiloliter pertalite akan melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan.
Baca Juga: Polda NTB Olah TKP Kebakaran Kapal Tanker BBM di Pantai Ampenan
Saat itu, sebelum terdengar ledakan pertanda sinyal kebakaran akan terjadi, kapal tanker menunggu antrian distribusi. Sebanyak tiga ABK menuju ke bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar. Kobaran api yang melalap bagian depan tanker BBM tersebut akhirnya berhasil padam sekitar pukul 21.00 Wita. Pemadaman api dilakukan oleh tim terpadu dari TNI, Polri, Basarnas, dan Pertamina.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, tim gabungan setelah dilakukan pemadaman api, kapal tangker tersebut segera dievakuasi ke Teluk Dermaga Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.