Jakarta, Gatra.com – PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba usaha signifikan pada kuartal pertama tahun 2023. Angka pendapatan pada kuartal ini sebesar Rp84,2 miliar.
Direktur Keuangan PT MITI, Ignatius Edy Suhardaya, dalam keterangan pers, Kamis (4/5), menyampaikan, pendapatan sebesar Rp84,2 miliar tersebut merepresentasikan capaian sebesar 69,12% dibandingkan tahun buku 2022 yang mencatat pendapatan usaha Rp121,8 miliar.
Baca Juga: Lakukan Akuisisi, Potensi MITI Tingkatkan Aset 181%
Edy menjelaskan, segmen jasa bongkar muat menjadi kontributor terbesar atas kenaikan tajam pendapatan dengan kontribusi sebesar 64% atau senilai Rp54,4 miliar dari total pendapatan pada kuartal pertama tersebut.
Sedangkan untuk profitabilitasnya, MITI membukukan laba bersih sejumlah Rp14,3 miliar atau mencapai 93,26% dibandingkan tahun buku 2022 yang mencatat laba bersih sebesar Rp15,3 miliar.
“Porsi terbesar perolehan laba sebesar 64,51% atau senilai Rp9,2 miliar kembali didominasi oleh segmen jasa bongkar muat,” ujarnya.
Begitupun untuk margin laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mengalami kenaikan. Pada kuartal pertama 2023, yakni sebesar 23,69% dibandingkan tahun buku 2022 sebesar 18%.
Edy menyampaikan, capaian kinerja kuartal pertama ini merupakan babak baru MITI yang mencerminkan integrasi bisnis pelayaran dan total logistik pascarampungnya akuisisi PT Pelayaran Karana Line dan PT Karya Abdi Luhur pada Desember 2022.
Dengan akuisisi dua perusahaan tersebut, lanjut Edy, kegiatan usaha MITI ditopang oleh tiga segmen usaha, yakni pengangkutan laut (pelayaran), keagenan kapal, dan manajemen kapal, serta jasa penanganan cargo bongkar muat (stevedoring) yang seluruhnya dijalankan melalui entitas anak perusahaan.
Edy mengatakan, pertumbuhan kinerja kuartal pertama 2023 itu membuat manajemen optimistis bahwa perseroan dapat membukukan lonjakan pendapatan dan perolehan laba pada tahun berjalan 2023.
Optimisme lonjakan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini, ujar dia, karena tren pertumbuhan kinerja perdagangan ekspor dan impor Indonesia yang tetap tumbuh positif, kendati di tengah ketidakpastian geopolitik global yang berdampak terhadap disrupsi rantai pasok hingga kekhawatiran atas ancaman resesi global.
“Kinerja kuartal pertama ini merupakan awal pencapaian rekor kinerja MITI dan menjadi basis pencapaian pertumbuhan ke depan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Edy menyampaikan, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat infrastruktur jasa bongkar muat, serta memperkuat kolaborasi dan sinergi antarperusahaan dalam kelompok usaha MITI dengan dukungan aset, jaringan bisnis yang dimiliki untuk mengoptimalkan peluang dan prospek usaha pada 2023 dan tahun-tahun mendatang.
Selain pencapaian kinerja yang baik di kuartal pertama 2023, Perseroan melalui entitas anak memperoleh penghargaan atas kinerja operasional maupun komitmennya dalam penerapan praktik-praktik terbaik sesuai standar industri.
Baca Juga: Cerita MITI dan Diversifikasi Bisnis
Adapun sejumlah penghargaannya, antara lain KPU Award sebagai Perusahaan Pelayaran Terbaik yang diberikan kepada entitas anak PT Pelayaran Karana Line dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok pada Juli 2022, Kecelakaan Nihil (Zero Accident) atas prestasi dalam melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja dengan Kategori GOLD.
“Keduanya diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia kepada PT Wasesa Line, entitas anak pada Mei 2022,” katanya.