Jakarta, Gatra.com - Implementasi Kurikulum Merdeka makin digalakkan sekolah-sekolah di daerah. Sifat pembelajaran fleksibel dan tak monoton menjadi sisi positif yang dibawa oleh kurikulum merdeka ini.
Kepala SMP Negeri 4 Palu, Ananda Wilsana, mengungkapkan melalui fleksibilitas itu, pihaknya mencoba menanamkan kearifan lokal kepada para siswa. Medianya, siswa diajarkan untuk mendesain sebuah kaus dengan gambar kearifan lokal kota Palu.
“Anak-anak kami ajarkan merancang logo yang sesuai budaya. Ini sekaligus menangangkat budaya khas Palu,” ujar Ananda di SMP Negeri 4 Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/5).
Metode ini sekaligus akan memantik kreativitas para siswa dalam pengajaran sablon ini. Menurut Ananda, siswa pun sangat antusias mengikuti pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, karena diberi kebebasan mengeksplorasi.
“Kurikulum merdeka membuat mereka bisa mengeksplorasi dan mereka bisa belajar sepuasnya," jelas Ananda.
Terkait dengan pengajar, Ananda mengatakan sekolah terus memfasilitasi dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Sejumlah pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka, menurut Amanda, telah diikuti para guru.
"Pengajarnya kami ikut kan dalam kegiatan pelatihan di Kurikulum Merdeka khususnya yang kelas 7. Tapi tidak menutup kemungkinan yang kelas 8 dan 9 bisa mengikuti platform mandiri Merdeka Belajar," tegasnya.