Home Internasional Pemerintah Timor Leste Percayakan PT Waskita Karya Bangun Bandara Internasional Nicolau Lobato Dili

Pemerintah Timor Leste Percayakan PT Waskita Karya Bangun Bandara Internasional Nicolau Lobato Dili

Dili, Gatra.com - Perusahaan plat merah, BUMN Indonesia, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapat kepercayaan dari pemerintah Timor Leste (TL) untuk membangun Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato di Dili. Nilai kontraknya jika dirupiahkan sebesar Rp1,071,648,000,000 (US$ 1.00=Rp 14,884).

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi, Jose Agostinho da Silva dan Direktur PT Waskita Karya, I & QHSE, I Ketut Pasek Senjaya Putra di Dili ( 29/5). Bangunan Bandara Nicolau Lobato adalah peneninggalan pemerintah Indonesia, saat Timor Timur masih menjadi Provinsi ke 27. Namanya dulu adalah Bandara Comoro.

Proyek perluasan landasan bandara Nicolau Lobato dari 1.800 meter menjadi 2.100 meter, taxiway, membangun menara kontrol dan perluasan lahan parkir untuk pesawat terbang. Proyek tersebut mendapat pengawasan dari Perusahaan Indonesia PT. Amythas selaku konsultan untuk menjamin kualitasnya

Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi, Jose Agostinho da Silva Timor Leste José Agostinho da Silva, mengatakan proyek perluasan bandara internasional Presiden Nicolau Lobato sangat penting untuk dibangun secepatnya dan peletakan batu pertama dapat dilakukan sebelum mandat pemerintahan konstitusional ke-8 berakhir.

“PT Wasakita Karya adalah pemenang proyek perluasan bandara Nicolau Lobato. Untuk itu kami upayakan dalam waktu dekat ini akan segera diadakan acara peletakan batu pertama. Dan itu dilakukan Pemerintahan sekarang sebelum akhir masa jabatan mereka nanti. Kami juga bangga karena PT Waskita Karya juga telah menyerahkan Bank garansi,” kata Jose Agostinho da Silva.

Menteri Jose da Silva mengatakan bahwa untuk menjamin kelancaran proyek perluasan bandara sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja, Waskita Karya menyerahkan bank garansi.

Dikatakan, pemerintah Indonesia sudah menyurati pemerintah TL untuk menjamin kinerja dan tangung jawab Waskita Karya sebagai badan usaha milik negara Indonesia dalam menyelesaikan proyek peluasan bandara Nicolau Lobato sesuai dengan tata tertib yang tertuang dalam kontrak kerja antara pemerintah TL dengan Waskita Karya.

Dikatakan, pembangunan bandara udara Nicolau Lobato adalah upaya untuk memenuhi persyaratan masuk ASEAN. Karena itu, ia meminta agar agar proyek tersebut secepatnya dilaksanakan.

Direktur Operasional I & QHSE PT Waskita Karya, I Ketut Pasek Senjaya Putra dalam keterangannya mengatakan Waskita Karya sebagai salah satu BUMN konstruksi terbesar di Indonesia, merasa bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato di Timor Leste.

“Bandara ini akan menjadi pintu gerbang utama Timor Leste dan penghubung besar antara kota Dili sebagai ibu kota dengan bandara internasional negara lain. Karena itu kami akan berusaha semeksimal mungkin menyelesaikan tepat waktu dengan kualitas terbaik ,” kata I Ketut Pasek Senjaya Putra.

Ia menjelaskan bahwa Waskita Karya telah berpengalaman menyelesaikan pembangunan beberapa Proyek Bandara Internasional di Indonesia. Antaranya Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, Proyek Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Proyek Bandara Internasional Kualanamu di Medan, Proyek Bandara Internasional di Bali, Proyek Bandara Internasional Hasanudin di Makasar dan Proyek Bandara Internasional Lombok.

“Karena itu untuk pembangunan Bandara Internasional Nicolau Lobato, tentunya kami akan memberikan hasil dan kualitas yang terbaik. Sama dengan yang bandara lain di Indonesia yang kami bangun,” kata Ketut.

Dikatakan, Proyek Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato merupakan proyek rancang bangun untuk memperpanjang landasan pacu yang ada dengan panjang 2.100 meter. Termasuk area keselamatan minimum di ujung landasan pacu 90 meter di setiap sisi, pembangunan taxiway, kontrol lalu lintas udara dan celemek.

“Jangka waktu pembangunan ini selama 974 hari. Kami menargetkan penyelesaian proyek ini lebih cepat dari yang kami rencanakan dengan menugaskan tim terbaik. Ini sebagai bentuk tanggung jawab dan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan Komunikasi (MOTC) Pemerintah TL karena telah memilih Waskita Karya sebagai kontraktor utama,” jelas Ketut.

Waskita Karya berkomitmen untuk menghadirkan sumber daya terbaik untuk melaksanakan proyek ini dan juga berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal. Mengembangkan talenta lokal selama proses transfer pengetahuan yang akan dilakukan selama proyek berlangsung.

Dia menyebutkan pembangunan Bandara ini menggunakan teknologi terkini seperti BIM (Building Information Modeling) yang merupakan salah satu teknologi di bidang Architecture, Engineering and Construction (AEC) yang dapat mensimulasikan semua informasi dalam sebuah proyek konstruksi menjadi model 3 dimensi.

“Karena itu kedepan kami juga berharap dapat memberikan kontribusi lebih lanjut dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas masyarakat lainnya di Timor Leste ,” katanya.

Acara penandatanganan kontrak kerja tersebut disaksikan oleh Presiden Republik, Jose Ramos Horta, Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno, Menteri Keuangan, Rui Augusto Gomes, Menteri Pekerjaan Umum, Abel Pires da Silva, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik, Duta Besar Jepang untuk Timor Leste Tetsuya Kimura.

508