Jakarta, Gatra.com - PT Pertamina (Persero) dan Petronas mengucurkan dana senilai US$650 juta atau sekitar Rp9,750 triliun (kurs Rp15.000) untuk mengambil alih Blok Masela dari Shell.
Pengambilan alih tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services Limited (SUOS) di Blok Masela yang dilakukan oleh Pertamina melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan Petronas Masela.
Adapun, PHE dan Petronas mengambil alih sebesar 35% kepemilikan SUOS di blok tersebut. PHE nantinya akan mengelola 20% dari kepemilikan tersebut dan 15% akan dikelola oleh Petronas.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, setelah melakukan pengambilan hak ini, Pertamina akan bergerak melakukan perkembangan diri dan akan melakukan koordinasi dengan manajemen Inpex sebagai pihak yang memiliki 65% dari Blok Masela.
Terkait penyelesaian transisi, kata Nicke Pertamina akan menyelesaikan Front End Engineering Design (FEED) terlebih dahulu, setelah itu akan merampungkan Final Investment Decision (FID).
"FEED kita perlu waktu sampai 2 tahun, jadi kita harap di 2026 bisa tandatangan atau sebelum itu FIDnya langsung kita jalankan. Namun demikian Pemerintah meminta akselerasi dari semua proses kalau bisa lebih cepat akan sangat baik," katanya.
Terakhir, Nicke mengatakan Pemerintah menargetkan proyek Blok Masela akan onstream pada 2029 mendatang.
"Itu tantangan luar biasa karena kalo diliat dari schedule awal Inpex dan Shell mereka targetkan di 2030-2032. ini yang perlu kita lakukan sehingga yang harus dilakukan adalah kita melakukan upaya bersama dengan partner yaitu dengan Inpex dan Petronas tentu dengan pemerintah untuk bersama akselerasi projek ini sehingga segera mungkin bisa dimanfaatkan untuk gas dalam negeri," ujarnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi mengambil alih Blok Masela dari Shell. Adapun lokasi lapangan minyak dan gas terbesar di Indonesia tersebut berada di wilayah Provinsi Maluku.
Pengambilan alih blok Masela tersebut ditandai dengan penandatanganan sale purchase agreement (SPA) terkait hak partisipasi di acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2023 di ICE BSD Tangerang hari ini Selasa (25/7).
Adapun, penandatanganan pengalihan Blok Masela tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energy Wiko Migantoro, President & CEO Inpex Corporation, Takayuki Ueda, CEO Petronas Tan Sri Tengku M Taufik Tengku Kamadjaja Azis.
Hal itu disaksikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Untuk diketahui, Blok Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang hak partisipasinya dipegang oleh Inpex dan Shell. Namun Shell kemudian menyatakan keinginan untuk melepas hak partisipasinya. di Lapangan Abadi, sehingga harus dicari penggantinya. Sebelum menarik diri dari Blok Masela, Shell menguasai 35% saham participating interest (PI). Sisanya dikuasai Inpex sebesar 65%.
Lapangan Abadi Blok Masela memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barrel kondensat.