Demak, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah bersama dengan TNI-Polri, BPBD, relawan, dan unsur terkait lainnya melaksanakan Apel Kesiapsiagaan menghadapi dampak fenomena El Nino seperti kekeringan, kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2023.
Apel kesiapsiagaan dalam rangka pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana secara terorganisir, terpadu, cepat, dan tanggap, digelar di Alun-alun Simpang Enam Demak, Kamis (24/8).
Adapun apel kali ini diikuti semua unsur terkait seperti TNI-Polri, BPBD Kabupaten Demak, Satpol PP, Pemadaman Kebakaran, Dinas Perhubungan (Dishub), Palang Merah Indonesia (PMI), Perhutani, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan lain-lain.
Baca Juga: Pawai Ta’aruf Meriahkan Haul Akbar Syaikh Ibrohim Mranggen
Apel dipimpin langsung oleh Bupati Demak dr. Eisti'anah, kemudian dilanjutkan pengecekan alat-alat ataupun sarana prasarana yang disiapkan masing-masing unsur terkait.
Bupati Eisti'anah mengatakan, apel gelar pasukan ini diselenggarakan untuk memastikan kesiapsiagaan kita semua dalam menghadapi dampak El Nino dan penanganan bencana yang terjadi khususnya Karhutla.
Dia menyebut, musim kering dan fenomena El Nino sudah bisa dirasakan di Kabupaten Demak dengan munculnya kondisi kekeringan lahan pertanian, dan kekurangan air bersih di beberapa desa. "Kegiatan ini juga sekaligus meneguhkan komitmen kemanusiaan kita dalam membantu warga terdampak bencana,” ungkapnya.
Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya mengungkapkan bahwa Apel kesiapsiagaan ini bukanlah sekedar seremonial saja, namun harus bisa menjadi sarana untuk mengevaluasi alat, perangkat dan personel dalam menghadapi serta mengantisipasi potensi terjadinya bencana.
"Apel kesiapsiagaan ini sangat penting, mengingat setiap bencana tidak dapat dihadapi sendiri dan tanggungjawab kita bersama, juga harus ada sinergi dari seluruh lini, agar resiko bencana bisa diminimalisir,” jelasnya.
Dalam mengantisipasi terjadinya bencana, dikatakan Purbaya, memerlukan peran komponen pentahelix mulai pemerintah daerah, TNI-Polri, akademisi, Ormas, sukarelawan, pelaku usaha hingga media, semua harus bekerja sinergi dan saling mendukung.
"Harapannya, kesiapsiagaan di masyarakat akan terbangun melalui edukasi, baik dalam bentuk penyuluhan, sosialisasi dan kampanye serta melakukan patroli pencegahan Karhutla yang kita lakukan bersama,” tandasnya.