Kudus, Gatra.com - Masjid dan Menara Sunan Kudus, Kabupaten Kudus, mengalami lonjakan pengunjung pada momen libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya didominasi peziarah, tetapi juga pelajar yang ngangsu edukasi.
Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus (YM3K), Denny Nur Hakim mengatakan, dibandingkan hari biasa, peningkatan pelancong sangat signifikan.
"Dari sirkulasi peziarah, Maulid ini sangat meningkat. Bukan hanya peziarah umum saja, tetapi anak sekolah melakukan kunjungan. Peningkatan, bisa dilihat hari ini sangat ramai, padahal biasanya sepi," ujarnya, Rabu (27/9).
Khusus untuk pelajar yang berkunjung ke kompleks Masjid dan Menara Sunan Kudus, rata-rata ingin mengetahui seluk-beluk sejarah sosok Sunan Kudus dan metode penyebaran agama Islam di Pantura Timur Jawa Tengah.
"Belajar tentang masjid sini dan sejarah Sunan Kudus, jadi memang tadi kita sempat menunjukan ada angka tanggal yang mana tertera 5 November tahun 1933 itu adalah perluasan serambi masjid terakhir. Jadi masjid berdiri terdapat batu prasasti yang ada di atas mihrab masjid. Tanggal berdirinya masjid yakni 19 Rajab 956 Hijriyah atau 23 Agustus 1549 Masehi," bebernya.
Guru SDIT Al Islam Kudus, Puji Wulandari menuturkan, sengaja mengajak ratusan siswanya ke Masjid dan Menara Sunan Kudus untuk belajar secara langsung.
"Hari ini kita napak tilas peninggalan sejarah Islam yang menjadi ikon Sunan Kudus. Sebagai anak Kudus mereka harus paham sejarah Sunan Kudus, seperti apa dakwahnya dan sebagainya," sebutnya.