Jakarta, Gatra.com – Bea Cukai Tanjung Emas dan Bea Cukai Tasikmalaya jalankan fungsi asistensi industri dalam negeri lewat kegiatan customs visit customers (CVC). Kunjungan tersebut merupakan kegiatan rutin yang bermanfaat sebagai sarana menjalin komunikasi dan untuk menjaring masukan dari pelaku usaha agar Bea Cukai dapat menciptakan kebijakan yang semakin baik ke depannya.
Kegiatan CVC di wilayah Jawa Tengah dilakukan oleh Bea Cukai Tanjung Emas ke PT Selalu Cinta Indonesia. Perusahaan yang terletak di Salatiga, Jawa Tengah tersebut merupakan industri manufaktur yang memproduksi sepatu khusus ekspor. 70 persen kegiatan ekspor perusahaan ini dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Emas di bawah pengawasan bea Cukai Tanjung Emas.
Widya Kristina, perwakilan PT Selalu Cinta Indonesia, mengapresiasi langkah Bea Cukai dalam pelaksanaan kegiatan CVC.
“Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi antara instansi pemerintah dan pelaku usaha dalam bersama-sama membangun perekonomian Indonesia,” ungkapnya.
Kegiatan CVC juga dilakukan oleh Bea Cukai Tasikmalaya dengan mengadakan pertemuan bersama Paguyuban Pengusaha Hasil Tembakau Priangan Timur di PR Kujang, Banjar pada akhir September lalu. Dalam kesempatan tersebut, Bea Cukai Tasikmalaya memberikan sosialisasi terkait ketentuan di bidang cukai, serta sosialisasi antigratifikasi dan antikorupsi.
Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Encep Dudi Ginanjar, menyatakan bahwa kegiatan CVC ini merupakan implementasi komitmen Bea Cukai dalam menciptakan pelayanan publikasi yang berkualitas.
“Bea Cukai terus berupaya menciptakan pelayanan publik yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa. Lewat kegiatan CVC diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan memperkuat hubungan antara Bea Cukai dengan para pelaku usaha,” pungkas Encep.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI