Jakarta, Gatra.com- Lembaga Survei Indikator mencatat nama Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) dengan tingkat keterpilihan tertinggi di Indonesia jelang hari pemungutan suara, pada 2024 mendatang. Bahkan, elektabilitasnya terekam naik usai pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhir Oktober silam.
Dalam survei tersebut, Prabowo berhasil membukukan sebanyak 40,6 persen suara. Dengan demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu unggul dari dua pesaingnya, yakni Ganjar Pranowo yang mengantungi suara 27,8 persen dan Anies Baswedan dengan perolehan angka elektoral sebesar 23,7 persen.
"Jadi, berdasarkan survei hari ini, kemungkinan masih terbuka dua putaran, tetapi [di] putaran kedua, kalau itu terjadi dengan asumsi Pak Prabowo tidak berhasil menaikkan suara hingga 50 persen, itu diperebutkan antara Mas Ganjar dan Mas Anies," kata Direktur Eksekutif Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam acara rilis survei, Minggu (12/11).
Di samping itu, Indikator juga menyoroti adanya tren elektabilitas ketiga capres yang cenderung banyak berubah dalam periode waktu yang singkat, yakni sekira satu pekan usai ditutupnya periode pendaftaran capres-cawapres di KPU pada 25 Oktober 2023 silam.
Dalam catatan Indikator, elektabilitas Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka dan Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar berhasil membukukan peningkatan sekitar 2-3 persen. Sementara itu, Ganjar justru tampak mengalami penurunan perolehan angka elektoral sebanyak 8 persen.
Untuk diketahui, survei bertajuk ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ itu dilakukan pada periode 27 Oktober - 1 November 2023 dengan total responden sebanyak 1.220 orang. Adapun, margin of error dalam penelitian ini adalah sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.