Jakarta, Gatra.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristyanto memunculkan narasi adanya rancangan intervensi istana di Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Hasto saat menjadi tamu siniar Akbar Faizal Uncensored. Narasi ini juga diperkuat dengan penyampaian Presiden ke 5, Megawati Soekarnoputri bahwa terdapat manipulasi hukum.
Menanggapi narasi itu, Ketua umum Jaringan Nasional Aktivis (Jarnas) 98, Sangap Surbakti menilai ini bagian dari drama yang terus dimainkan pihak PDIP dan TPN Ganjar.
“Narasi-narasi yang dimainkan Hasto dan diperkuat Megawati adalah narasi murahan yang tidak berdasar dan tidak terdapat kebenaran. PDIP mencoba mendramatisir keadaan karena merasa terpojok dengan dukungan terhadap Prabowo-Gibran terus menguat,” kata Sangap dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Rabu (15/11).
Sangap menilai bahwa intervensi sebetulnya dilakukan oleh PDI Perjuangan untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Menurutnya, saat ini PDIP sedang kalap hingga segala cara dilakukan.
“Padahal Ganjarlah yang melakukan intervensi politik untuk memenangkan dirinya. Saya bisa membeberkan Pakta Integritas antara Pj Bupati Kabupaten Sorong dengan aparatur negara. Isinya memberikan dukungan dan kontribusi suara terhadap Ganjar Pranowo,” Ungkap Sangap.
“Bahkan yang lebih gilanya lagi, di dokumen tersebut, disebutkan angka minimal 60% + 1. Ini bukan lagi intervensi, tapi betul-betul sudah memakai alat kekuasaan untuk memenangkan Ganjar,” lanjut aktivis 98 itu.
Sangap yang juga dosen di FH UKI mengaku siap memberikan bukti dokumen Pakta Integritas tersebut. Ia pun menegaskan bahwa apa yang disampaikannya bukanlah kabar bohong atau fitnah.
“Saya bisa membuktikan bahwa yang saya ucapkan adalah kebenaran. Bukan seperti pernyataan Megawati yang tidak ada dasar pembuktiannya. Kalo teman-teman media mau, saya akan buka dokumen ini,” ujarnya.
Ia meminta pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD harus bertindak cepat untuk menyelesaikan persoalan ini. Sehingga Pemilu 2024 tidak diwarnai prasangka-prasangka jelek terhadap hasilnya.
“Saya siap bila memang mau mengkonfrontir informasi ini, tapi saya juga menginginkan pihak Ganjar atau bahkan Ganjar sendiri langsung mengklarifikasi. Hasto dan Megawati harus bertanggung jawab terhadap peritiwa ini, jangan sampai kejadian Harun Masiku terjadi lagi di mana pimpinan PDIP kena penyakit diare,” tutup Sangap.