Home Internasional Iran Luncurkan Rudal Hipersonik

Iran Luncurkan Rudal Hipersonik

Teheran, Gatra.com - Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan rudal hipersonik mutakhir pada sebuah upacara di Teheran yang dihadiri Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Minggu (19/11). Proyektil tersebut dilaporkan menggunakan teknologi peluncur hipersonik yang langka.

Rudal tersebut dipresentasikan di Ashura Aerospace Science and Technology University dalam sebuah pameran yang menampilkan kemajuan Republik Islam dalam teknologi kedirgantaraan. Menurut kantor berita IRNA, rudal Fattah-2 dilengkapi dengan hulu ledak peluncur hipersonik yang menempatkannya “di kelas senjata hipersonik HGV.”

Media Iran melaporkan bahwa Republik Islam telah menjadi negara keempat di dunia yang menggunakan teknologi tersebut.

Sedikit yang diketahui tentang rudal Fattah-2 Iran, karena media nasional hanya memberikan sedikit rincian mengenai karakteristik teknis proyektil tersebut. Pendahulunya, rudal Fattah yang secara resmi diluncurkan kurang dari enam bulan lalu, pada tanggal 6 Juni, memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan dapat melaju antara 13 dan 15 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Jenderal Amir Ali Hajizadeh, mengatakan pada bulan Juni bahwa jangkauan proyektil dapat ditingkatkan hingga 2.000 kilometer. Jangkauan operasional seperti itu berpotensi memungkinkan Iran mencapai wilayah Israel, yang dianggap Teheran sebagai musuh bebuyutannya. Menurut media Iran, rudal Fattah juga mampu menembus pertahanan udara musuh dan menghancurkannya.

Kendaraan luncur hipersonik, atau HGV, adalah jenis hulu ledak yang memungkinkannya bermanuver dan meluncur dengan kecepatan hipersonik. Biasanya dipasang pada rudal balistik dan dapat mengubah lintasan penerbangannya secara signifikan setelah diluncurkan, sehingga menjadikannya target yang jauh lebih sulit untuk dideteksi oleh sistem pertahanan rudal musuh dibandingkan hulu ledak biasa yang bergerak dalam lintasan busur yang lebih dapat diprediksi.

Sangat sedikit negara yang memiliki rudal HGV yang beroperasi hingga saat ini. Salah satunya adalah Rusia, yang memiliki pesawat layang ‘Avangard’ yang dipasang pada rudal balistik antarbenua berbasis silo seperti ‘Sarmat’. HGV Rusia mampu terbang antara 20 dan 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara atau antara 24.000 dan 33.000 kilometer per jam dan memiliki hasil ledakan hingga dua megaton, yang lebih dari 100 kali lebih besar dari ledakan yang dihasilkan oleh pesawat tersebut. Bom nuklir AS dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang.

Pada tahun 2019, Tiongkok secara resmi mengoperasikan rudal DF-ZF HGV miliknya. Dipasang pada rudal balistik jarak menengah yang dapat dipindahkan di jalan raya, pesawat layang hipersonik Tiongkok dapat melakukan perjalanan hingga 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara dengan kecepatan 12.360 kilometer per jam dan membawa muatan nuklir.

AS diperkirakan akan meluncurkan Senjata Hipersonik Jarak Jauh (LRHW) ‘Dark Eagle’ pada bulan September, namun pengirimannya tertunda karena uji kritis kendaraan luncurnya dibatalkan. Sistem persenjataan tersebut diperkirakan masih akan beroperasi pada akhir tahun ini, menurut laporan media.

35