Home Gaya Hidup ART SG 2024: Pertemuan Seni Dunia di Singapura

ART SG 2024: Pertemuan Seni Dunia di Singapura

Jakarta, Gatra.com - Pameran seni kontemporer internasional yang menghadirkan dunia ke Singapura dan Asia Tenggara, ART SG, akan kembali digelar pada Januari 2024. Pameran ini akan menjadi pameran kedua ART SG setelah edisi perdananya dilaksanakan Januari 2023 lalu.

Pada tahun 2024, ART SG akan kembali menjadi tuan rumah bagi galeri internasional terkemuka termasuk Gagosian, White Cube, Thaddaeus Ropac, Lehmann Maupin, neugerriemschneider, Xavier Hufkens, Galerie Karsten Greve, Galerie Gisela Capitain, Goodman Gallery, Kukje Gallery, P.P.O.W, ShanghART, Ota Fine Arts, Yavuz Gallery, Sullivan+Strumpf, TKG+, Richard Koh Fine Art dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Natural Born Odds: Eksplorasi Identitas Visual Seoul dalam Seni Kontemporer Korea Selatan

Selain itu, 38 galeri baru dari wilayah ini dan seluruh dunia akan mengikuti pameran ini untuk pertama kalinya. Pendatang baru termasuk Kaikai Kiki Gallery, Asia Art Center, Taro Nasu, Sabrina Amrani, Poligrafa Obra Grafica, BANGKOK CITYCITY, BASTIAN, Gathering, Nadi Gallery dan Chi-Wen, diantara partisipan lainnya yang menyatukan perayaan seni visual selama seminggu tersebut.

Diselenggarakan oleh Art Assembly yang dibawakan oleh Founding and Lead Partner UBS, ART SG akan bertempat di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands, dari 19 hingga 21 Januari 2024 dengan VIP Preview pada 18 Januari.

Shuyin Yang, Fair Director ART SG, dalam media Gathering di kawasan Senayan, Jakarta (Gatra/Hidayat Adhiningrat P)

Shuyin Yang, Fair Director ART SG, mengatakan bahwa kolektor dan pengunjung pameran akan dapat menyaksikan pertunjukan seni yang luar biasa dari Singapura dan Asia Tenggara, termasuk nama-nama mapan dan talenta-talenta baru yang menarik.

“Seminggu penuh di ART SG dan di seluruh kota juga akan ada banyak rangkaian pameran dari Institusi seni visual Singapura, yayasan dan koleksi swasta, pembukaan galeri, dan banyak lagi, menyatukan perayaan seni visual selama seminggu,” kata Shuyin di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (30/11).

Perhelatan ART SG juga bertepatan dengan Singapore Art Week. ART SG pada tahun 2024 akan terbagi pada tiga sektor utama termasuk sektor GALLERIES untuk beragam, pameran multi-artis; FOCUS menampilkan galeri yang menampilkan program artis solo atau duo, atau presentasi tematik yang dikurasi; dan FUTURES, didedikasikan untuk mendukung galeri-galeri muda di bawah naungan usia 10 tahun, membawakan presentasi yang dibuat khusus untuk ART SG.

Baca Juga: Art Jakarta 2023 Perkuat Posisi Indonesia di Ekosistem Seni Rupa Dunia

Dalam keterangan tertulisnya, Magnus Renfrew, Co-Founder, ART SG, mengatakan bahwa seiring dengan munculnya Singapura sebagai pemain penting dalam ekosistem seni internasional, edisi 2024 akan menegaskan kembali ciri-ciri utama ART SG sebagai sebuah konsentrasi presentasi berkualitas tinggi yang luar biasa dan tanpa kompromi; titik pertemuan yang penting sebagai pameran terkemuka di Asia Tenggara untuk galeri, kolektor, institusi dari seluruh dunia dan sebuah komitmen untuk memajukan peluang baru bagi komunitas galeri.

Sepanjang pameran, pengunjung juga akan menemukan instalasi dinamis, berskala besar, dan spesifik lokasi sebagai bagian sektor PLATFORM; nikmati program FILM pilihan yang diselenggarakan bekerja sama dengan ArtScience Museum dan berpartisipasi dalam program TALKS yang menampilkan para pemimpin dari pemikir dunia seni.

Untuk tahun 2024, ART SG menunjuk mantan kurator National Gallery Singapore, yang juga seorang spesialis film dan media baru, Sam I-shan, sebagai kurator FILM program ART SG, yang diselenggarakan bekerja sama dengan ArtScience Museum. Berasal dari Singapura dan saat ini berbasis di Phnom Penh, Sam I-shan membawa pemahaman yang luar biasa tentang Film Asia Tenggara, media baru dan moving image ke dalam pilihannya untuk pameran tersebut.

Karya Alvin Ong, Light of the world, 2023. Akan ditampilkan di ART SG 2024 (Courtesy of the artist and Yavuz Gallery)

Dengan kembalinya program TALKS, ART SG juga akan menghadirkan serangkaian wawasan percakapan yang menawarkan kesempatan kepada peserta untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya kontemporer Asia Tenggara dalam konteks lanskap seni global. Kurator, penulis dan Pendiri serta Direktur dari ‘in-tangible Institute’ Zoe Butt akan mengkurasi sesi bipartit mengenai isu-isu penting pada ekosistem Asia Tenggara, termasuk pentingnya dukungan bagi generasi praktisi seni masa depan, dan peran serta relevansi kolektor, kurator, dan dealer dalam jaringan ini.

Selain itu, pengunjung ART SG akan memiliki kesempatan untuk menjelajahi program yang kaya dan dinamis dipersembahkan oleh museum seni visual terkemuka di Singapura, lembaga kebudayaan, yayasan swasta dan koleksi, serta ART SG Cultural Partners untuk Singapore Art Week 2024.

171