Home Internasional Taliban Perangi Narkoba, Ekspor Opium Afghanistan Anjlok 95%

Taliban Perangi Narkoba, Ekspor Opium Afghanistan Anjlok 95%

Kabul, Gatra.com - Pasokan opium Afghanistan di pasar dunia anjlok 95% sejak larangan budidaya tanaman itu tahun lalu. 

United Nations Office on Drugs & Crime (UNODC) merilis laporan yang menunjukkan Taliban memenangkan perang melawan perdagangan opium. Produksi opium di Afghanistan anjlok akibat aturan pelarangan penanaman opium dari Taliban.

Dikutip RT.com, Senin (18/12), menurut laporan UNODC, lahan produksi opium di Afghanistan menurun dari 233.000 hektar pada tahun 2022 menjadi hanya 10.800 hektar pada tahun 2023. Pasokan opium global dari negara ini juga telah menyusut sebesar 95% menjadi 333 ton. Selain itu, banyak petani Afghanistan telah beralih menanam gandum.

Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada, melarang penanaman opium pada April 2022. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan turut menyatakan akan menghancurkan tanaman opium yang tersisa.

Pencapaian ini terbilang istimewa mengingat tidak ada penurunan pasokan opium dari Afghanistan yang selama 50 tahun perang melawan narkoba yang dilancarkan Amerika Serikat (AS), termasuk sepanjang dua dekade kehadiran AS di Afghanistan.

Menilik sejarah, Afghanistan bahkan selalu menampati peringkat teratas neagra penghasil opium di dunia. Afghanistan bahkan menyumbang lebih dari 80% produksi opium global dan 95% pasokan untuk Eropa.

Sementara itu, UNODC melaporkan pada Desember ini, Myanmar telah menjadi pusat produksi dan pasokan opium baru di dunia. Badan PBB tersebut menyatakan bahwa gangguan ekonomi, keamanan, dan pemerintahan di Myanmar setelah kudeta militer pada Februari 2021 lalu terus mendorong para petani di daerah terpencil untuk beralih ke opium.

Atas temuan ini, UNODC memproyeksikan bahwa budidaya tanaman opium akan terus meningkat dalam waktu dekat ini di Myanmar.
 

100