Home Kesehatan Suplementasi Vitamin D3 Berefek pada Kanker Ovarium Tipe Epitel

Suplementasi Vitamin D3 Berefek pada Kanker Ovarium Tipe Epitel

Jakarta, Gatra.com – Univesitas Indonesia mengadakan Ujian Terbuka Promosi Doktor dr Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK(K) dengan judul disertasi “Efek Suplementasi Vitamin D3 pada Kanker Ovarium Tipe Epitel: Tinjauan terhadap Respons Imun, Inflamasi, Sel Tumor Bersirkulasi dan Skor Kaheksia”. Ujian ini diadakan pada hari Rabu (17/1) di Gedung auditorium IMERI FKUI.

“Kanker merupakan masalah kesehatan utama dan mewakili penyebab utama dari kematian di seluruh dunia. Data GLOBCAN 2020 memperlihatkan kanker ovarium merupakan penyakit keganasan ke-19 yang terjadi pada perempuan. Indens kanker ovarium adalah 21,3 kasus setiap 100.000 perempuan dan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun (5-years survival rates) sekitar 49 persen,” dikutip dari disertasinya.

Prevalensi kanker ovarium di Indonesia tahun 2020 adalah sebanyak 14.896 kasus atau keganasan terbanyak ke-10 di antara keseluruhan kasus.

Dalam penelitiannya ini, dr Nurul Ratna Mutu Manikam mengidentifikasi masalah salah satunya secara umum sekitar 47% pasien kanker mengalami defisiensi vitamin D dan 80% pasien kanker stadium lanjut berisiko mengalami kaheksia. Namun, belum pernah dilaporkan prevalensi defisiensi vitamin D dan kaheksia pada kanker ovarium. Sampai saat ini belum tersedia suplementasi yang sesuai bagi pasien kanker ovarium dalam memperbaiki kaheksia melalui peningkatan respons imun dan menurunkan inflamasi.

Rekrutmen subyek dilakukan sejak Januari 2020 hingga Agustus 2023. Penapisan dilakukan pada 108 pasien di poli UPO 2 RS Kanker Dharmais, poli Ginekologi Onkologi RSCM Kiara, dan poli Onkologi RS Tarakan. Sebanyak 8 pasien diekseklusi karena 6 orang memiliki kadar vitamin D lebih dari 30 ng/ml, 1 orang tidak cocok diagnosis, dan 1 orang menolak melanjutkan penelitian.

Dengan hal ini, dr Nurul Ratna Mutu Manikam menyampaikan salah satu manfaat penelitiannya dalam bidang pelayanan dengan diketahuinya pentingnya kecukupan nutrisi dan vitamin D3 dapat membantu membuat kebijakan baru dalam mengoptimalkan kemoterapi sejak awal.

Hasil akhir yang diperoleh atas penelitian yang dilakukan dr Nurul Ratna Mutu Manikam, bahwa pemberian vitamin D3 selama 6 bulan meningkatkan kadarCD8 teraktivasi pada kelompok vitamin D, namun tidak terjadi pada kelompok plasebo. Terdapat penurunan kadar IL-6 setelah kemoterapi pada kelompok vitamin D3 dan plasebo.

Tidak ada penurunan jumlah tumor bersirkulasi (CTC) maupun placebo selama kemoterapi karena proses metastasis pada kanker ovarium bersifat limfogenik. Terdapat penuruan skor CASCO pada kelompok vitamin D3 dan placebo selama kemoterapi, meskipun skor CASCO di awal kemoterapi lebih rendah pada kelompok vitamin D3.

Penelitian ini memberikan gambaran baru mengenai efek suplemetasi vitamin D3 pada kanker ovarium tipe epitel. Juga untuk dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi untuk mengetahui manfaat suplementasi vitamin D3 dosis tinggi dalam memperbaiki kondisi kaheksia dan imunitas pasien kanker ovarium di masa yang akan datang.

 

 

Reporter: Myla Lestari

55