Damaskus, Gatra.com - Para kru di kapal tanker Marlin Luanda masih menyelesaikan memadamkan api pada hari Sabtu, setelah kapal tersebut diserang oleh rudal anti-kapal Houthi di Teluk Aden pada hari Jumat.
Pedagang komoditas Trafigura mengungkapkan dikutip Reuters, Sabtu (27/1).
“Seluruh awak kapal Marlin Luanda selamat dan api di tangki kargo telah padam sepenuhnya. Kapal tersebut kini berlayar menuju pelabuhan yang aman,” kata Trafigura, dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa upaya pemadaman kebakaran didukung oleh kapal angkatan laut India, AS, dan Prancis.
Militer AS sebelumnya mengatakan bahwa sebuah kapal Angkatan Laut AS dan kapal lainnya memberikan bantuan setelah Marlin Luanda, terkena rudal anti-kapal Houthi.
Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah meluncurkan serangan drone dan rudal ke kapal-kapal sejak 19 November, sebagai tanggapan terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Beberapa perusahaan pelayaran telah menangguhkan transit melalui Laut Merah, dan menempuh perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal melalui Afrika.
Serangan Houthi terutama menargetkan kapal kontainer yang bergerak melalui Laut Merah. Banyak kapal tanker minyak yang tetap menggunakan jalur tersebut.
“Marlin Luanda yang berbendera Kepulauan Marshall, mengeluarkan panggilan darurat pada hari Jumat dan melaporkan terjadinya kerusakan,” kata Komando Pusat AS dalam sebuah posting di X, sebelumnya Twitter.
“USS Carney dan kapal koalisi lainnya memberikan bantuan kepada kapal tanker tersebut,” katanya.
“Kapal tanker itu membawa nafta Rusia yang dibeli di bawah batas harga sesuai dengan sanksi G7,” kata juru bicara Trafigura pada hari Jumat.
Pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris telah merespons serangan Houthi terhadap kapal-kapal dalam beberapa pekan terakhir dengan puluhan serangan udara balasan di seluruh Yaman terhadap pasukan Houthi.
“Sekitar delapan jam setelah insiden yang melibatkan Marlin Luanda, militer AS menghancurkan rudal anti-kapal Houthi yang diarahkan ke Laut Merah dan siap diluncurkan,” kata Komando Pusat.
Rudal tersebut “menimbulkan ancaman besar terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut,” katanya.
Televisi Al-Masira milik Houthi mengatakan pada hari Sabtu bahwa Amerika Serikat dan Inggris melancarkan dua serangan udara yang menargetkan pelabuhan Ras Issa, terminal ekspor minyak utama Yaman.
Tidak jelas apakah ini adalah serangan yang dirujuk oleh Komando Pusat, dan Armada Kelima, AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kementerian Pertahanan Inggris menolak berkomentar.