Solo, Gatra.com - Selama lebih dari dua dekade, lagu yang diciptakan khusus untuk anak-anak amat minim. Bahkan saat ini banyak anak-anak justru menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.
”Banyak juga (anak-anak) yang mendengarkan K-pop. Mereka harusnya membutuhkan asupan-asupan yang positif melalui lagu anak-anak,” kata Ketua Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Musik Direktorat Perfilman Musik dan Media, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Edi Irawan, di Solo, Sabtu (30/3).
Untuk itu, Kemendikbud menggagas program KILA, Kita Cinta Lagu Anak Indonesia. Kegiatan ini untuk mengembalikan kecintaan anak-anak terhadap lagu yang sesuai usianya. KILA digelar di berbagai kota di Indonesia melalui pentas anak yang membawakan lagu-lagu karya pemenang lomba cipta lagu KILA.
Pada 2024 ini, Solo menjadi kota kedua yang disambangi oleh KILA. Pertunjukan musik KILA pun disaksikan anak-anak sebagai sosialisasi lagu-lagu anak terbaru yang cocok dengan umur mereka dan sarat pesan positif.
”Saat ini kita sudah memiliki ekosistem dan 16 lagu anak anak. Memang ada banyak lagu, tetapi kalau tidak diketahui (anak-anak) ya percuma. Maka tahun ini kita menyelenggarakan sosialisasi di beberapa kota di Indonesia termasuk Solo," lanjutnya.
Selain sosialisasi KILA di beberapa kota, Kemendikbud juga mempromosikan lagu-lagu anak dengan berbagai media yang menyasar anak-anak, guru, dan orang tua. "Saya hanya ingin meminta masyarakat untuk mempunyai sedikit perhatian untuk lagu anak," ujarnya.
Apalagi, menurut dia, Kota Solo mempunyai potensi luar biasa dalam kesenian musik. Studio rekaman legendaris di Indonesia yakni Lokananta juga berlokasi di Solo. ”Harapannya kita semua menjadi bagian dalam mensosialisasikan literasi musik, termasuk di Solo,” ujar Edi.
Adapun Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Abdul Haris Alamsyah, menyambut program KILA yang turut diadakan di Kota Solo. "Kita juga akan mensosialisasikan lagu-lagu anak ke semua guru dan sekolah. Tahun depan kami akan mengadakan lomba-lomba lagu-lagu KILA. Ini harus kita mulai," katanya.