Home Kesehatan ERHA Ultimate Gelar Family Gathering Bersama Penderita TBC di Surabaya

ERHA Ultimate Gelar Family Gathering Bersama Penderita TBC di Surabaya

Surabaya, Gatra.com- ERHA Ultimate berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah terkait target percepatan eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan mendukung Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyelenggarakan family gathering untuk ratusan penderita Tuberculosis atau TBC di Taman Flora, Kota Surabaya. Oemar Saputra selaku Head of CSR & Corporate Relations Arya Noble Group, Induk Usaha ERHA mengatakan
bahwa bentuk dukungan ini sebagai bagian dari Fokus ERHA Ultimate dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan. 

"Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat agar mendapatkan akses Kesehatan dan pengetahuan tentang penyakitnya agar dapat menjadi lebih sehat di kedepannya," ungkap Oemar dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/5).

Hal ini sejalan dengan poin – poin sustainable development goals (SDGs) nomer tiga (3) tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi masyarakat dan poin SDGs nomer tujuh belas (17) tentang kemitraan untuk mencapai tujuan. "Kami percaya dengan adanya kolaborasi antara ERHA Ultimate, Dinas Kesehatan Kota Surabaya serta stakeholders lainnya akan turut serta membantu tercapainya eleminasi Tuberkolosis di Surabaya," jelasnya. 

Baca juga: Menkes: Setiap 20 Menit 1 Orang Meninggal Karena TBC

Untuk diketahui, TBC menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Kota Surabaya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, per tahun 2023 diestimasikan terdapat lebih dari 10.000 kasus TBC yang terjadi di Kota Surabaya, dengan 8800 lebih penderita sudah tertangani oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 

Secara nasional, Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus TBC di  Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lantas menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar kedua setelah India. Penyakit yang kebanyakan menyerang organ paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina turut hadir memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya. Selain itu ia juga mengapresiasi langkah sigap ERHA yang mengambil peran dalam berkolaborasi bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk mencapai target eliminasi Tuberkulosis di Kota Surabaya.

Baca juga: Kasus TBC Tertinggi dalam Sejarah, Kemenkes Sebut Ini Penyebabnya

“Pada awal tahun 2024 ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sudah melakukan pemeriksaan atau screening TBC secara massal kepada 273.000 masyarakat di Kota Surabaya. Kami berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis Dinas Kesehatan untuk mempermudah untuk menemukan penderita TB tersebut," ungkap dia. 

Menurut dia, partisipasi aktif,dari Komunitas Pendamping, Peran Serta PUSKESMAS tentunya menjadi ujung tombak kami dalam upaya untuk mengeleminasi Tuberkolosis di Kota Surabaya. Banyak sekali pasien, yang sampai pada saat ini masih malu untuk membuka diri jika mereka terdiagnosa penyakit TB, dan itu menjadi hal yang sulit untuk menjangkau mereka. 

"Hari ini, kami berkumpul bersama dengan Keluarga para Penderita Penyakit TB untuk membantu menguatkan mereka, memberikan informasi lanjutan dan juga melakukan hipnotherapi kepada para pasien agar memiliki sugesti untuk tak lupa meminum Obat Penyembuhan TB yang kami berikan melalui PUSKESMAS," jelas Nanik.

Baca juga: Exemplar Award Kian Semangati Otsuka Group Bantu Pemerintah Turunkan Angka TBC

Harapannya, lanjut dia, melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan ERHA ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada katagori penyakit menular seperti Tuberkulosis. Dengan misi membangun kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, menurut dia, ERHA secara konsisten mengadakan berbagai kegiatan sosial khususnya pada bidang kesehatan. Diharapkan melalui kolaborasi holistik antara Pemerintah, Masyarakat, dan Pemangku Kepentingan, dapat tercipta keselarasan dalam memberantas isu dan masalah yang dihadapi masyarakat.

55