Home Regional Sekolah Pendidikan Non Formal Didorong untuk Ikut Membangun Masyarakat yang Berkualitas

Sekolah Pendidikan Non Formal Didorong untuk Ikut Membangun Masyarakat yang Berkualitas

Solo, Gatra.com - Pendidikan non formal (PNF) menjadi salah satu upaya bagi pemerintah dalam membangun masyarakat yang berkualitas. Salah satunya melalui pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang memberikan solusi bagi masyarakat yang putus sekolah. Untuk itu PKBM yang berkualitas dibutuhkan agar bisa membangun masyarakat yang berkualitas.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Dian Rienata dalam acara peringatan hari lahir PKBM Syifa Kota Solo yang ke-25 di Hotel Sahid Jaya Solo, Sabtu (12/5). Dalam upaya pemberian pendidikan berkualitas, tak hanya pendidikan formal yang utama. Melainkan jalur pendidikan non formal juga diperlukan standarisasi yang baik.

”Untuk pendidikan formal kita mengenal jalur PAUD, hingga perguruan tinggi. Untuk pendidikan non formal ini kita mengenal Kejar Paket A, B, dan C. Sebenarnya jenjang ini tidak beda statusnya. Standarisasi juga diperlukan dalam proses pendidikan di jenjang non formal,” katanya.

Untuk itu diperlukan PKBM yang baik agar memberikan standarisasi kualitas bagi anak didiknya. Meski di Solo angka putus sekolah tidak terlalu tinggi, namun layanan pendidikan yang berkualitas tetap harus dijaga agar memberikan mutu yang baik bagi anak didik. ”Hal ini menjadi tanggung jawab di PKBM. Sehingga ketika ada slogan, tidak ada bedanya pendidikan non formal dengan pendidikan formal, semua bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Dian mengatakan bahwa PKBM Syifa menjadi salah satu yang bisa memberikan pertanggungjawaban standarisasi kualitas yang baik. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala PKBM Syifa Surakarta Puri Setyaningtyas, bahwa PKBM juga memiliki peran yang penting untuk pendidikan di masyarakat.

”Baik melalui pembinaan langsung terhadap siswa, pemberdayaan terhadap masyarakat melalui kursus dan pelatihan. Bidangnya beragam, termasuk kegiatan budaya hingga pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Untuk itu sekolahnya bekerjasama dengan beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Solo sebagai upaya pemberdayaan dan pelatihan bagi para siswanya. ”Kami juga aktif memberikan pelatihan atau workshop untuk peserta didik kami. Seperti saat peringatan puncak harlah ini, kami mengambil tema Peran Self Leadership terhadap Generasi Masa Depan,” katanya.

51