Yogyakarta, Gatra.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan meluncurkan Badan Layanan Umum (BLU) Indonesian Heritage Agency (IHA) di Museum Benteng Vredeburg, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis malam (16/5).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, akan meluncurkan BLU IHI pada malam nanti. Peluncuran tersebut untuk menyongsong Hari Museum Internasional yang diperingati pada 18 Mei.
Selain di Museum Benteng Vredebrug Yogyakarta, pelucuran IHA juga akan berlangsung di Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur (Jatim). Peluncuran di Museum Benteng Vredeburg akan dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, perwakilan negara sahabat, dan pelaku budaya dari berbagai kalangan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam keterangan pers, menyampaikan, BLU IHA yang berada di bawah naungan Kemendikbudristek akan bertugas mengelola 18 museum dan 34 cagar budaya nasional.
IHA yang dibentuk pada 1 September 2023 lalu juga bakal memastikan pelestarian dan pemanfaatan optimal warisan budaya Indonesia. BLU ini memiliki visi untuk menjadikan museum dan cagar budaya sebagai ruang kolaboratif terbuka yang memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya.
“Dengan pendirian IHA, kita telah meletakkan salah satu tonggak penting dalam upaya pelestarian warisan budaya di Indonesia,” ujar Hilmar.
Menurutnya, ini bukan hanya tentang pengelolaan museum dan cagar budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai bangsa, memanfaatkan dan merawat kekayaan budaya yang kita miliki.
Ia menyampaikan, IHA diharapkan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya. Museum dan cagar budaya harus dikelola dengan cara yang lebih profesional sehingga betul-betul menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi masyarakat.
“Sebagai warisan budaya, museum dan cagar budaya pasti harus dilindungi, namun lebih penting ia memberi manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Hilmar menambahkan, upaya pemerintah mereimajinasi museum dan cagar budaya, akan melibatkan berbagai pihak dan pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses reimajinasi yang berjalan tidak hanya bermakna dan bermanfaat untuk generasi saat ini, tapi juga untuk generasi di masa mendatang.
“Keterlibatan masyarakat, khususnya mereka yang hidup berdampingan dengan museum dan cagar budaya, menjadi prioritas. Hal ini kita lakukan untuk memastikan keberlanjutan menjadi kunci utama,” katanya.
IHA terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum per 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.