Home Nasional Apresiasi BP2MI, Hasto Tegaskan PMI Harus Diperlakukan dengan Hormat

Apresiasi BP2MI, Hasto Tegaskan PMI Harus Diperlakukan dengan Hormat

Jakarta, Gatra.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menggelar acara pelepasan dan pembekalan pekerja migran Indonesia dengan skema government to government (G to G) ke Korea Selatan dan Jerman.

"Hari ini kita tempatkan 279 pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan. Rinciannya 148 pekerja migran ditempatkan di sektor Manufaktur dan 131 di sektor Perikanan," ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di Jakarta, Senin (27/5).

Benny mengungkapkan terdapat 48 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang sedang menjalani orientasi pra pemberangkatan G to G ke Korea Selatan. "Lalu 18 CPMI yang sedang menjalani orientasi pra pemberangkatan untuk ke negara Jerman," kata Benny.

Benny menyebut, pelepasan PMI secara seremonial telah rutin dilakukan hampir setiap pekan dalam empat tahun belakangan. Menurutnya, ini merupakan bentuk penghormatan negara PMI yang merupakan pahlawan devisa dan pejuang keluarga Indonesia.

“Kalau dulu, berangkat ya berangkat masing-masing. Seolah-olah negara tidak memberikan apresiasi dan penghormatan. Mereka hanya membentangkan spanduk di bandara, kemudian terbang ke luar negeri.” kenangnya.

“Ini adalah bentuk penghormatan negara, karena sebetulnya negara berhutang besar kepada rakyatnya yang disebut pekerja migran Indonesia.” lanjutnya.

Benny menegaskan bahwa PMI merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor Migas kepada negara ini. Merujuk data Bank Indonesia tahun 2023, devisa PMI sudah menyentuh angka Rp227 triliun.

“Jadi kalau negara tidak merasa berutang, kalau negara dan para aparatur negaranya masih sombong bahkan kadang kala memberikan perlakuan tidak hormat, memeras para pekerja migran Indonesia maka sesungguhnya itu adalah perilaku zalim negara kepada rakyatnya sendiri.” tegas Benny.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menilai perlakukan negara saat ini kepada para PMI telah jauh lebih baik. Ia pun memuji berbagai terobosan bagi pelayanan dan pelindungan PMI yang dilakukan BP2MI di bawah kepemimpinan Benny Rhamdani.

“Mereka telah dipersiapkan dengan baik oleh BP2MI di bawah kepemimpinan Bapak Benny Rhamdani yang sangat progresif. Kedua, apa yang menjadi suatu kebijakan dari Bung Benny Rhamdani terkait dengan adanya Command Center 24 jam dan juga perlindungan secara nyata, bahkan credential letters yang diberikan kepada setiap pekerja migran itu menunjukkan sesuatu progres yang sangat baik,” ujar Hasto.

Di samping itu, Hasto turut mengapresiasi bentuk penghargaan negara yang diberikan kepada para PMI. Hasto menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi perlakukan diskriminatif yang diterima oleh PMI.

“Mereka diperlakukan sebagai duta-duta bangsa yang tidak boleh lagi ada berbagai eksploitasi terhadap mereka. Bukan karena sekadar kontribusinya terhadap perekonomian nasional yang sangat penting tapi mereka mampu bekerja secara berdikari dan memiliki suatu semangat juga untuk membawa nama baik Indonesia karena itulah mereka harus diperlakukan dengan baik dengan penuh kehormatan,” ujarnya.

“Apa yang diimajinasikan oleh Bung Benny Rhamdani bahwa mereka itu ditugaskan dengan penuh kehormatan maka mereka juga akan kita terima dengan penuh kehormatan sebagai warga negara Indonesia,” tambahnya.

109