Home Nasional Jaksa Agung: Hewam Kurban Iduladha 1445 H di Kejagung, 36 Sapi dan 3 Kambing

Jaksa Agung: Hewam Kurban Iduladha 1445 H di Kejagung, 36 Sapi dan 3 Kambing

Jakarta, Gatra.com – Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, ada 36 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang akan dikurbankan di lingkungan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Hari Iduladha 1445 H/2024.

Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan keterangan tersebut ketika memberikan sambutan pada acara penyerahan hewan kurban di Kejagung, Jakarta, Jumat, (14/6).

Ia meyampaikan, momen perayaan Iduladha merupakan perwujudan pengorbanan yang dilakukan sebagai media mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala (SWT) dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

“Perintah untuk berkurban diturunkan dalam Firman-Nya pada Al-Qur’an Surat Al-Kautsar Ayat 2,” katanya.

Pada ayat surat tersebut, Allah SWT memerintahkan ?kepada umat muslim untuk menjalankan salat karena Allah SWT dan melaksanakan kurban. Secara syari’at, kurban adalah kewajiban menyembelih hewan ternak yang memenuhi syarat tertentu bagi yang mampu sebagai bagian dari syiar Islam.

“Namun penyembelihan hewan kurban tidak semata sebagai ritual simbolik belaka untuk menggugurkan kewajiban bagi yang mampu untuk berbagi daging hewan kurban kepada orang-orang yang berhak,” ujarnya.

Menurut Jaksa Agung, terdapat nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang mendalam ketika kita berkurban. Salah satu aspek utama dari ibadah kurban adalah pengorbanan.

Menurutnya, ketika seseorang memilih untuk menyembelih hewan kurban, berarti dia mengorbankan sebagian dari harta yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Ini mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah serta rasa syukur atas segala karunia-Nya.

Selain pengorbanan, ibadah kurban juga mengajarkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial. Dengan membagikan daging kurban kepada yang membutuhkan maka menjadi pengingat bagi umat Islam akan pentingnya berbagi rezeki dengan sesama.

Bagi Jaksa Agung, hal ini juga menjadi cerminan tentang pentingnya memperhatikan kaum lemah dan mendorong terciptanya keadilan sosial dalam masyarakat.

Atas dasar itu, lanjut dia, berkurban tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan antarsesama umat manusia.

Meskipun penyembelihan hewan kurban terasa berat dan menyakitkan secara emosional bagi sebagian orang, namun dalam melaksanakan tugas tersebut diharapkan dapat dilakukan dengan keteguhan hati yang tulus.

“Hal ini dapat memberikan pelajaran hidup bagi kita agar dapat meningkatkan pengendalian diri dan ketabahan dalam melalui segala ujian,” katanya.

Jaksa Agung juga menyampaikan bahwa ibadah kurban yang dilakukan muslimin mempunyai dua dimensi pokok, yaitu vertikal atau hubungan dengan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai landasan iman dan takwa, serta horizontal atau hubungan dengan sesama manusia sebagai bentuk nyata hubungan sosialnya.

Mengakhiri sambutannya, Jaksa Agung mengajak segenap umat Islam yang ada di Kejaksaan Republik Indonesia untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala sekaligus menumbuhkan rasa rela berkorban untuk bangsa dan negara, khususnya bagi Institusi Kejaksaan Republik Indonesia.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Jaksa Agung Dr. Sunarta, para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, para Staf Ahli Jaksa Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan beberapa Pejabat Eselon II di lingkungan Kejagung.

24