Home Apa Siapa Baznas Sebut Hasil Penerimaan Zakat dari ASN di Jateng Capai Rp500 Miliar

Baznas Sebut Hasil Penerimaan Zakat dari ASN di Jateng Capai Rp500 Miliar

Semarang, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menyebutkan hasil penerimaan zakat dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) pada 2023 mencapai Rp500 juta.

Menurut Ketua Baznas Jawa Tengah (Jateng), Dr. KH. Ahmad Darodji penerimaan zakat ASN itu berasal dari lingkungan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota.

“Hasil zakat dari ASN di lingkungan pemerintah provinsi mencapai Rp100 miliar lebih serta dari ASN di 35 pemerintah kabupaten dan kota se-Jateng lebih dari Rp300 miliar sehingga capai setengah miliar atau Rp500 miliar,” katanya kepada wartawan saat mengunjungi stan Baznas RI pada pameran Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 di Simpang Lima Kota Semarang, Kamis (27/6).

Hasil zakat tersebut, lanjut Darodji kemudian disalurkan antara lain untuk pengentasan kemiskinan dengan memberikan pelatihan kerja hingga pemberian modal usaha kepada masyarakat.

Melalui pelatihan kerja ini akan membuat para penerima manfaat zakat Baznas menjadi mandiri dan berkembang hingga tak bergantung pada bantuan.

"Kami ajak masyarakat kreatif, kami latih berbagai pelatihan kerja, ada boga, keterampilan bengkel, macam-macam, sehingga mereka bisa mandiri,” ujarnya.

Sedangkan dalam pemberian modal usaha sekaligus dilakukan pendampingan dan pengawasan oleh para penyuluh agama di Jateng sehingga dananya bisa bermanfaat.

“Sudah 95 persen berhasil. Misal, awalnya bekerja punya dua meja sekarang punya lima meja, dulu belum punya pembantu sekarang sudah punya, artinya ada kemajuan,” kata Darodji.

Sementara, Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR Baznas RI, Eka Budi Sulistyo, menyatakan Baznas Jateng menjadi percontohan dalam penerimaan zakat.

Baznas RI, lanjut Eka mendorong pembayaran zakat melalui digital. Langkah ini menyesuaikan generasi milenial yang dikenal melek digital.

"Kami memfasilitasi dengan berbagai kanal digital terutama generasi milenial bisa mudah membayar zakat, infak, dan sedakah, bida melalui e-wallet, m-banking, dan termasuk QRIS," ujarnya.

Eka menambahkan Baznas RI bersinergi dengan Baznas Jateng menyalurkan bantuan pemberdayaan program zakat community development (ZCD) kepada kelompok tani Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Penyalurkan bantuan pemberdayaan program ZCD menjadi wujudnya nyata pengoptimalkan potensi zakat untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahik.

"Kami berharap ini menjadi bagian dari syiar bahwa kegiatan pemberdayaan ekonomi adalah suatu bagian dari pengembangan dari pengelolaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan," ucap Eka.

20