Home Ekonomi Bos OJK: Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil di Tengah Perlemahan Ekonomi Global

Bos OJK: Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil di Tengah Perlemahan Ekonomi Global

Jakarta, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa keuangan Indonesia terjaga stabil dan kontributif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut didukung oleh tingkat solvabilitas yang tinggi dan profil risiko yang manageable di tengah masih tingginya ketidakpastian global.

Ketua OJK Mahendra Siregar mengatakan bahwa, perekonomian global secara umum menunjukkan pelemahan dengan data perekonomian Amerika Serikat (AS) tercatat lebih rendah dari ekspektasi, di tengah inflasi yang masih sticky atau masih melekat kuat di dalam perekonomian Amerika.

“Laporan dari Rapat Dewaan Komisioner Bulanan OJK yang dilakukan pada bulan ini tanggal 3 Juli 2024 yang menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil,” kata Mahendra dalam konferensi pers, Senin (8/7).

Sedangkan, di Eropa, perekonomian tengah menghadapi tantangan stagnasi pertumbuhan dan tekanan fiskal. Sementara di Tiongkok, terjadi decoupling demand dan supply yang terus berlangsung di tengah stimulus agresif yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok dan oleh otoritas moneter serta fiskal.

Sementara, di perekonomian domestik, pemulihan permintaan masyarakat terus berlanjut meskipun cenderung masih lambat. Inflasi inti relatif stabil dengan pertumbuhan uang mereda atau M2 yang meningkat mengindikasikan potensi berlanjutnya penguatan permintaan ke depan.

Di sisi produksi, sektor manufaktur mencatatkan ekspansi meskipun termoderasi. Terlihat dari penurunan indeks PMI, manufaktur menjadi sebesar 50,7 dibandingkan bulan sebelumnya 52,1.

Di sisi kebijakan, di tengah tekanan pasar keuangan global yang mereda dan turunnya ekspektasi pasar terhadap kondisi high atau higher for longer, OJK tetap mencermati downside risk ke depan yang dapat berdampak pada sektor jasa keuangan nasional.

“Terkait risiko kredit khususnya pada segmen UMKM, berdasarkan hasil fast test yang dilakukan OJK, secara umum perbankan dinilai masih resilient, didukung dengan permodalan yang terjaga dan tingkat pencadangan yang memadai,” imbuhnya.

Selain itu, secara umum rasio kredit yang berisiko atau long at risk untuk UMKM saat ini dalam rentang level yang terjaga dan dalam trend yang menurun, jauh di bawah level puncaknya di masa pandemi.

10