Jakarta, Gatra.com - Upaya peningkatan literasi digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ditargetkan menyasar ke semua kalangan. Hal ini dilakukan agar peningkatan kesadaran mengenai program literasi digital dapat makin tersebar luas ke masyarakat.

Bentuk pelaksanaan literasi pun, makin dibuat beragam dan variatif. Teranyar, Kemenkominfo melakukan bentuk literasi melalui kegiatan Dzikir dan Sholawat. Salah satu praktisi serta narasumber, Gus Arif, mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu cara agar masyarakat tertarik untuk mengikuti literasi digital.

“Melalui majilis Dzikir dan Sholawat ini diharapahkan kita bisa lebih akrab dan lebih mengenal adanya literasi digital sebagai wujud kemaslahatan di masyarakat secara luas”, ucap Gus Arif dalam keterangannya, Rabu (20/12).

Ia memandang di zaman sekarang ini, konsep Ulul Albab sangatlah pas jika dikaitkan dengan literasi digital. Karena selain diwajibkan untuk fasih teknologi, masyarakat juga harus memliki pemikiran yang cerdas dan bijaksana dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

“Oleh sebabnya, kita harus memiliki kecerdasan dan bijaksana dalam memanfatkan ilmu pengetahuan khususnya digital teknologi agar bisa bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain," jelasnya.

Masyarakat pun diminta untuk memperhatikan aspek norma dan etika dalam literasi digital. Karena menurut Gus Arif ketika menggunakan media sosial, kedua, nilai tersebut harus hadir agar penggunaannya memiliki manfaat yang baik dengan menyalurkan informasi-informasi yang positif yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

“Dalam segala hal apapun, kita harus selalu berpedoman dengan norma kehidupan. Begitupun juga dalam bermedia sosial. Selalu salurkan informasi yang positif seperti me-share bacaan-bacaan sholawat dan dzikir, yang yang hal tersebut bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan saudara-saudara kita yang membacanya”, ungkapnya.