Batam, Gatra.com - Masyarakat yang sudah digeser dari Rempang ke hunian sementara di kawasan Batam kota itu rupanya tidak sekadar disuruh menunggu hunian tetapnya rampung.
Tapi mereka --- khususnya ibu-ibu --- justru bakal dikasi pelatihan biar punya keterampilang baru. Ada pelatihan menjahit, ada pula pelatihan memasak.
Hasil keterampilan memasak itu nanti bakal dipasarkan di sekitar komplek dan bahkan keluar komplek. UKM Center akan dibikin di hunian sementara. Program pemberdayaan juga bakal ada.
Terus, bagi anak-anak mereka yang masih sekolah, dijamin masuk ke sekolah negeri terdekat. Yang sudah tamat SMA atau SMK, dikasi dua pilihan; mau langsung kerja, atau kuliah.
Baca juga: Kenduri Akbar Rempang Baru
Bagi yang mau langsung bekerja, mereka dikasi pelatihan dulu, biar ada modal bekerja. Yang mau kuliah, bisa masuk ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Kebetulan BP Batam sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi itu.
"Kalau ada yang sudah diterima di perguruan tinggi di luar Kepri atau di Jawa, pemerintah akan mengusahakan beasiswa untuk mereka," kata Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad.
Kemarin malam, lelaki ini hadir pada Kenduri Akbar Masyarakat Rempang Baru di lapangan Kompleks Buana Central Park, di kawasan Tembesi, Batam Provinsi Kepulauan Riau itu.
Untuk para suami, selama di hunian sementara, mereka akan diikutsertakan dalam pembangunan kawasan terpadu untuk masyarakat Rempang.
BP batam juga akan memfasilitasi mereka untuk bekerja di proyek infrastruktur di Kota Batam. Sebab BP Batam lagi gencar-gencarnya membangun infrastruktur.
"Tahun depan kita akan membangun fly over dan kita akan memperlebar jalan lagi. Itu memerlukan tenaga kerja yang banyak. Jadi komitmen pemerintah, selain hak-hak warga yang sudah kita sampaikan selama ini, kita juga akan memberikan kesempatan baru dan memberdayakan mereka selama masa relokasi sementara," terangnya.
