Home Pendidikan Rektor UP Kasih Bocoran, Jamintel Reda Manthovani Segera jadi Guru Besar

Rektor UP Kasih Bocoran, Jamintel Reda Manthovani Segera jadi Guru Besar

Jakarta, Gatra.com – Ketua Senat Universitas Pancasila (UP), Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H., M.Si., FCBArb., menyampaikan bocoran bahwa UP akan kembali mendapat satu guru besar atau profesor setelah enam dosennya meraih titel tersebut.

Prof Edie dalam acara pengukuhan enam guru besar UP Jakarta baru-baru ini, mengatakan, salah satu dosen UP yang akan menyandang gelar profesor dan guru besar adalah Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., yang kini menjabat Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung (Kejagung).

Ia menyampaikan, mendapat bocoran tersebut ketika menerima daftar enam nama profesor dan guru besar UP tahun 2023 di Kantor LL Dikti Wilayah III. Pejabat Dikti tersebut menyampaikan, akan ada lagi guru besar dari UP.

“Bahwa dalam waktu dekat ini akan keluar SK guru besar baru dari Universitas Pancasila, itu atas nama Doktor Reda Manthovani, mudah-mudahan tidak terlalu lama. Beliau adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasila juga Jamintel Kejaksan Agung RI,” katanya.

Edie menyampaikan, SK Guru Besar untuk Dr. Reda Manthovani yang kini mengajar di Fakultas Hukum (FH) UP, kemungkinan akan keluar atau terbit pada bulan Januari atau awal tahun 2024 nanti.

“Nama calon guru besar kami adalah Doktor Reda Mathovani S.H., LL. M. Beliau adalah alumni dari Universitas Pancasila. Insyaallah kalau beliau SK-nya kaluar, bisa dikukuhkan awal Januari,” katanya.

Ia menyampaikan, pada tahun 2023, UP mendapat tambahan enam guru besar atau profesor, yakni Prof. Dr. Ir. Ismail, ST., MT.; Prof. Dr. Ir. Jonbi, MM., M.Si., MT.; Prof. Dr. re. nat. Apt. Deni Rahmat,S.Si., M.Si.; Prof. Dr. Apt. Ni Made Dwi S, S.Si., M.Kes.; Prof. Dr. Ir. Budhi Muliawan Suyitno, IPM.; dan Prof. Dr. Adnan Hamid, S.H., M.H., M.M.

Ia juga sempat menyampaikan, ada salah satu profesor dan guru besar yang rencananya juga akan mengajar di UP akan hadir dalam acara pengukuhan keenam guru besar di atas. Namun terpaksa batal hadir karena ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. 

“Semula ada satu profesor yang juga berkenan akan hadir, tetapi mendadak ada halangan sehingga beliau tidak bisa hadir. Nama beliau Prof. Dr. Dudung Abdurachman,” katanya.

Edie menyampaikan, sekitar sebulan yang lalu, Prof. Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD). “Beliau sudah menjadi guru besar dan insyaallah juga akan membantu perkuliahan di Universitas Pancasila,” ujarnya.

Prof. Edie yang juga menjabat Rekor UP, menyampaikan, UP sangat bangga dan bersyukur mendapat bertambahan 6 guru besar atau profesor. Ini suatu hadiah spesial bagi UP pada tahun 2023.

“Beliau pahlwan-pahlawan kami, mungkin Bapak, Ibu ada yang belum tahu menjadi guru besar makin hari makin sulit,” katanya.

Ia menyampaikan, pencapaian guru besar atau gelar profesor adalah tingkat tertinggi dari jabatan akademik. Sesuai regulasi, meraih titel guru besar melalui proses yang panjang, seleksi yang ketat, dan penilaian kredibel oleh pihak berwenang.

“Lahirnya guru besar baru dapat menandakan bahwa proses keilmuan di UP berjalan dengan baik sehingga dapat menghasilkan guru besar-guru besar baru dalam berbagai bidang keilmuan,” katanya.

Lahirnya atau bertambahnya guru besar, lanjut Prof. Edie, dapat menambah gagasan baru di masyarakat. Guru besar bertanggung jawab untuk menjaga kredibilitas keilmuannya. Selain produk dalam penelitian, guru besar juga harus menyebarluaskan gagasan keilmuannya untuk memecahkan permasalahan di masyarakat.

“Oleh karenanya, peningkatan jumlah guru besar sangat penting untuk meningkatkan khazanah dunia pendidikan,” ujarnya.

Prof. Edie menyampaikan, pihaknya terus mendorong setiap dosen untuk mendapat gelar profesor. Pasalnya, prestasi sebuah universitas akan berkembang karena jumlah guru besar dan akreditasinya.

Menurutnya, UP telah menyiapkan 10 nama untuk diajukan sebagai profesor dan guru besar pada 2024. “Jadi tahun 2024 kami sudah punya waiting list untuk menjadi guru besar. Bahkan untuk 2025 pun kami sudah ada 10 nama yang sudah siap untuk jadi guru besar. Target kami, kalau tidak 10, ya 7 seperti tahun ini,” ucapnya.

431