Home Hiburan Raisa Anggiani, Dere, The Rain, Geisha, dan 6 Musikus Lainya Tampil di Cerita Langit Jingga Stadion Pakansari

Raisa Anggiani, Dere, The Rain, Geisha, dan 6 Musikus Lainya Tampil di Cerita Langit Jingga Stadion Pakansari

Cibinong, Gatra.com – Sebanyak 10 musikus ternama Tanah Air terdiri dari band dan solo memeriahkan Festival Musik Cerita Langit Jingga gelaran Trisikom di Lapangan Panahan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (14/10).

Salah satu Founder Trisikom sekaligus Project Manager dari Festival Musik Cerita Langit Jingga, Yudistira Utomo, dalam konferensi pers di Stadion Pakansari, menyampaikan, kesepuluh musikus solo atau band itu di antaranya Pamungkas, Pusakata, dan RAN.

“Kemudian, Maliq D’ Essential, Dere, Raisa Anggiani, The Rain, Geisha, Laluna dan Kelompok Pemuja Koplo (KPK),” kata Yudistira didampingi tiga Founders Trisikom lainnya, Bayu Mahesa, Shyntia Lydia, dan Ody Waji serta vokalis The Rain, Indra Prasta.

Ia menjelaskan, Festival Musik Cerita Langit Senja ini adalah sebuah konser yang memang dikhususkan atau lebih condong bagi anak-anak senja. Senja ini sebutan bagi mereka yang suka musik indie, lagu-lagu melow namun kata-katanya puitis.

“Lagu-lagu broken heart kali ya, cuman kata-katanya puitis. Untuk itu beberapa line up artis kita tadi mengakomodir para pecinta musik senja,” katanya. 

Ia menjelaskan, minat kawula muda, khususnya terhadap festival musik, termasuk “gendre senja” menjelang kwartal akhir tahun 2023 ini semakin menggeliat.

Selain menyajikan pertunjukan musik, ‘Cerita Langit Jingga’ juga menyuguhkan berbagai pengalaman menarik lainnya bagi pengunjung, di antaranya adalah kuliner yang beraneka ragam dari puluhan tenant makanan dan minuman, carnival, photo booth dan Face-painting.

Dalam perjalanan menuju puncak acara hari ini, lanjut Yudis, Trisikom selaku penyelenggara festival musik bergengsi ini, melakukan dua road show event yang dibanjiri pengunjung, yaitu di Kopi Bajawa, Bogor, yang mengundang The Rain sebagai bintang tamu dan di AEON Mall Sentul City yang menghadirkan Geisha.

Penjualan tiket online maupun offline pun mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat dan sampai saat ini masih bisa dibeli secara daring di lokasi.

“Festival Musik ‘Cerita Langit Jingga’ menargetkan 10.000 penonton dengan range usia 17–30 tahun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, meski Trisikom merupakan perusahaan yang sudah sering meng-handle event exhibition, corporate, dan webinar skala nasional, namun mempunyai kemampuan untuk membuat festival musik, khusus untuk anak senja yang belum pernah ada sebelumnya.

Berangkat dari kecintaan pada musik senja atau musik indie yang enak untuk sing-a-long dan animo masyarakat yang sangat tinggi, Trisikom dengan 4 founders-nya yaitu Yudistira Utomo, Bayu Mahesa, Shyntia Lydia, dan Ody Waji pun semakin mantap untuk menggaungkan ‘Cerita Langit Jingga’, festival musik yang diperuntukkan bagi anak senja.

Acara dimulai pada pukul 13.00– 23.30 WIB sementara gate dibuka mulai pukul 11.00 WIB. Bagi penonton yang sudah memiliki tiket online maupun offline perlu untuk ditukarkan gelang tiket terlebih dahulu.

Tak ingin memberatkan penonton, kata Yudistira, Trisikom memilih untuk membuat sesi penukaran gelang pada hari pertunjukan sebelum acara dimulai, yaitu dimulai jam 10 pagi dan dapat ditukarkan selama acara masih berlangsung.

Para founder Trisikom usai konferensi pers konser musik Cerita Langit Jingga di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Jabar. (GATRA/Iwan Sutiawan)

“Jadi penonton bisa datang sesuai rundown artis idola mereka. Jangan khawatir akan kelaparan sepanjang acara karena pihak penyelenggara sudah menyediakan banyak booth kuliner untuk mengakomodir kebutuhan dan kenyamaan penonton,” katanya.

Sedangkan mengapa memilih wilayah Cibinong, Bogor, untuk lokasi konser, Yudistira menjelaskan, awalnya pihaknya ingin menggelarnya di Jakarta. Namun, Jakarta nampaknya sudah terlalu jenuh karena dibanjiri sejumlah konser musik.

“Sehingga kami menyasar ke daerah penyangga ibu kota seperti Cibinong, Bogor, agar pecinta musik di daerah pinggiran ibu kota juga dapat merasakan festival yang bagus dan keren serta dapat memberikan alternatif pilihan hiburan kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Yudistira menambahkan bahwa penyelenggara menggandeng sekolah-sekolah dan kampus-kampus juga komunitas dan karang taruna di Bogor dan sekitarnya untuk turut meramaikan festival musik ini, mulai dari pemuda pemudi sekitar hingga komunitas otomotif yang tentu akan membuat festival musik ini semakin senja dan ceria.

Tiket Harga Khusus untuk Pelajar dan Mahasiswa

Yusidstira mengungkapkan, pihaknya memberikan harga spesial bagi pelajar dan mahasiswa dengan harga tiket Rp150 ribu dari harga normal Rp250 ribu (sebelum pajak), para pelajar dan mahasiswa bisa menikmati suguhan para musisi dan senja di Kabupaten Bogor.

Tak hanya itu, lanjut dia, ada bundling beli 5 gratis 1 yang membuat pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong untuk membelinya. Tidak hanya membuka layanan informasi booking, Trisikom mendekati masyarakat dengan membuka booth di AEON Mall dan Cibinong City Mall untuk memudahkan pembelian tiket dengan harga spesial.

Selain itu, Cerita Langit Jingga juga memberikan kejutan menyenangkan bagi pecinta musik senja dengan mengadakan diskon 10.10 yang berlaku dari 10-13 Oktober 2023 di Blibli.com dengan membandrol tiket seharga Rp101 ribu dari harga normal Rp 265 ribu sudah termasuk pajak.

“Ini agar semakin banyak lapisan masyarakat yang bisa turut menikmati keseruan music senja di Lapangan Panahan, Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor,” ujarnya.

Vokalis The Rain, Indra Prasta, mengatakan, pihaknya senang banget bisa tampil di Cerita Langit Jingga, setelah beberapa waktu lalu mengisi acara di Kopi Bajawa, Bogor.

“Rasanya ini pelepas rindu, senang banget lihat teman-teman menyusun line up-nya. Kita bisa ikut nikmatin dari awal Raisa Anggiani, kami ikutan nonton,” katanya.

The Rain membawakan 8 lagu karena hanya diberi durasi sekitar 40 menit. Karena terbilang singkat, kata dia, The Rain membawakan lagu-lagu hits selama 22 tahun perjalanan di blantika musik Tanah Air.

“Dari masing-masing album kita pilihin lagu-lagu hits-nya, kita hanya membawakan lagu baru yang baru saja kita rilis,” katanya.

179