Jakarta, Gatra.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) makin mantap untuk dicanangkan sebagai Smart Forest City. Ditargetkan nantinya 70% IKN akan berupa tutupan hijau. Dalam masterplan teranyar pembangunan IKN, telah direkomendasikan agar menghadirkan lanskap ruang terbuka hijau dari jenis-jenis hutan dataran rendah asli Kalimantan. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengatakan, konsep Smart Forest City menjadi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pembangunan berkelanjutan IKN. Dari keseluruhan areal IKN 256 ribu ha, Jokowi meminta minimal 70% harus hutan.

"Areal yang terbukanya kita hitung-hitung mungkin antara 54 sampai 70 ribu ha. Secara bertahap akan kita tanami terus. Ini sudah tahun ketiga atau keempat kita menanam," ujar Siti dalam keterangannya, Kamis (21/12).

Ke depan tutupan lansekap IKN akan bertransformasi dari lanskap yang monokultur menjadi kawasan kota yang berkarakter dengan berbagai jenis tumbuhan asli dan endemiknya.

Upaya yang dilakukan dalam melaksanakan tranformasi tersebut diantaranya melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan mengkombinasikan berbagai jenis asli atau lokal setempat (native species), jenis endemik langka dan dilindungi, jenis fast growing, dan jenis tumbuhan multipurpose lainnya.

Salah satu upaya menjadikan IKN sebagai Smart Forest City pun dilakukan dengan penanaman pohon di sejumlah titik di Ibu Kota Nusantara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah memulai kegiatan penghijauan Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden menilai langkah tersebut adalah untuk membangun hutan hujan tropis di IKN dengan tanaman yang beragam.

Terkait penghijauan yang dilaksanakan di area Sumbu Kebangsaan, Presiden Jokowi menyebutkan tanaman yang ditanam di sana adalah untuk menghiasi area sekitar Istana Kepresidenan.

“Penanaman ini adalah dalam rangka membangun kembali reforestasi, penghutanan kembali, penghijauan kembali dalam rangka kita mendapatkan tropical rain forest, dari monokultur menjadi tropical rain forest," tutur Presiden Jokowi.