Jakarta, Gatra.com - Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia H.E Jess Dutton menyampaikan bahwa Pemerintah Kanada siap bekerja sama memajukan dan memperkuat kerja sama bilateral dengan pemerintahan baru Indonesia. “Kami bersemangat untuk terlibat dengan pemerintahan baru (Indonesia). Saya yakin Kanada akan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan pemerintahan baru di semua tingkatan,” kata Dubes Dutton dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (3/4).
Diketahui sejak 2021, Kanada dan Indonesia sudah meneken negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) untuk perjanjian perdagangan bebas. Saat ini, CEPA sudah masuk tahap ketujuh dan negosiasi diupayakan rampung pada akhir 2024.
Pemerintah Kanada juga berminat meningkatkan hubungan perdagangan secara bilateral maupun kerja sama lingkup kawasan antara lain melalui negosiasi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Agreement (ICA-CEPA) maupun Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang saat ini masih dalam tahap perundingan.
Dubes Jes Dutton menggaris bawahi sejumlah kerja sama kemitraan yang diperkuat antara Indonesia-Kanada. Menurutnya, kedua negara memiliki fokus dan semangat yang sama dalam sejumlah isu global seperti transisi energi dan perubahan iklim. Dubes Jes menyampaikan, Pemerintah Kanada memiliki sejumlah perusahaan dan talenta yang memiliki keahlian dalam merancang teknologi ramah lingkungan.
“Kami melihat sektor perubahan iklim menjadi kunci dari semua dari semua kekhawatiran kami terhadap perubahan yang terjadi di Kanada dan juga dunia. Pemerintah kami berpartisipasi dalam banyak program dalam mendukung transisi energi,” kata Dubes Jes.
“Jadi, ada banyak kolaborasi dalam isu-isu global. Secara khusus, secara bilateral, kami berupaya mengembangkan hubungan ekonomi. Kami ingin mengembangkan hubungan institusi-masyarakat sipil, hingga hubungan antar manusia, yang merupakan mesin dari hubungan apa pun,” Jes menambahkan.
Terkait pembangunan kerangka ekonomi, Kedutaan Kanada akan menyelenggarakan acara “Misi Dagang Tim Kanada” pada Desember 2024, yang akan menghadirkan ratusan perusahaan Kanada ke Indonesia untuk mencari peluang investasi di sejumlah sektor dan membangun hubungan komersial yang penting.
“Pada akhir 2023 banyak kepercayaan yang diberikan oleh pemimpin perusahaan dan pengumpul dana, dan ini merupakan potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kanada. Hubungan dagang terjalin baik dengan banyak perusahaan dan ini penting dalam mengembangkan kemitraan,” tuturnya.
Tidak hanya berkutat pada prioritas utama seputar negosiasi dagang, Pemerintah Kanada juga menyatakan minat berkolaborasi dalam isu-isu global seperti konflik kemanusiaan yang berlangsung di Palestina. “Kami juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Myanmar. Kami memuji dukungan Indonesia terhadap LSM yang muncul di negara lain dan kami sebenarnya ingin memberikan dukungan. Anda tahu, kami sedang mencari cara untuk bekerja sama, di mana kami telah bekerja sama dalam mengatasi krisis di Gaza,” ucap Jes.
Hal yang tak kalah penting, Kanada-Indonesia akan membangun kemitraan dalam sudut pandang perdamaian dan keamanan. “Apa yang kami coba lakukan adalah memperdalam hubungan kami dengan berbagai dinas keamanan dan polisi militer di negara ini. Dan, kami melakukannya melalui program pelatihan dan berpartisipasi dalam latihan melalui fregat dan pesawat Kanada bersama para perwira,” katanya.
Dalam latihan militer gabungan, Kanada juga mengirimkan sejumlah prajurit untuk melakukan sharing pengalaman dengan militer di Indonesia. “Di Indonesia, kita mempunyai lebih banyak personel yang mengikuti pelatihan militer bersama dibandingkan sebelumnya dan hal ini merupakan win-win solution karena kita banyak belajar satu sama lain dan hal yang sama juga terjadi dalam membangun kapasitas kepolisian kita,” Jes menjelaskan.
Selain itu, Kanada memiliki pasukan tetap dari RCMP (Royal Canadian Mounted Police) yang tidak hanya berupaya membantu membangun kapasitas di Asia, namun juga seluruh kawasan serta mereplikasi kemampuan tersebut ke sejumlah negara termasuk Indonesia. “Bagi Kanada-Indonesia, ini adalah area fokus di mana kita memiliki militer kecil, namun militer yang sangat profesional dan memperdalam hubungan kerja sama,” ucap Dubes Jes.
Ia menyampaikan bahwa Kanada memiliki strategi Indo-Pasifik. Indonesia sebagai salah satu pilar dari strategi tersebut menjadi prioritas utama Kanada. “Kanada sebagai negara Pasifik perlu benar-benar menjadi bagian dari hal tersebut dan bermitra dengan sekutu dan sahabat kami di Indo-Pasifik dan tentu saja, Indonesia ada di urutan teratas dalam daftar,” pungkas Jes Dutton.