Home Lingkungan Muhammadiyah Percepat Langkah Perlawanan terhadap Perubahan Iklim

Muhammadiyah Percepat Langkah Perlawanan terhadap Perubahan Iklim

Bantul, Gatra.com – Muhammadiyah mengambil keputusan untuk mempercepat langkah perlawanan terhadap perubahan iklim yang kini menjadi ancaman dunia. Lewat Pusat Iklim Muhammadiyah (MCC), Muhammadiyah mengonsolidasikan perlawanan lewat tiga konsep besar.

Kesepakatan percepatan ini diambil dalam Forum Global untuk Gerakan Iklim (GFCM) yang digelar selama dua hari ini di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, sejak Jumat (17/11) sampai Sabtu (18/11). Acara ini merupakan kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Syafiq Mughni, mengatakan langkah ini merupakan bukti bahwa dampak perubahan iklim dihadapi bukan hanya sebagai individu tetapi juga komunitas global.

“Peluncuran Muhammadiyah Climate Center menjadi tanda kuat bahwa Muhammadiyah serius dalam perjuangannya,” ungkapnya.

Sebagai lembaga ad hoc, MCC akan berkontribusi dalam upaya-upaya global terkait iklim dan membangun masa depan yang berkelanjutan. Upaya-upaya itu berkisar pada langkah mengatasi dampak buruk perubahan iklim, juga mencari solusi untuk transisi energi bersih berkelanjutan dan pengembangan kerja sama.

Tiga konsep perlawanan terhadap perubahan iklim dijabarkan melalui upaya menumbuhkan kesadaran budaya hijau. Hal ini diharapkan akan menumbuhkan penghargaan terhadap lingkungan dengan menjaga dan melestarikan bumi untuk masa depan.

“Kedua adalah inovasi dan kemajuan teknologi yang berfokus solusi pada bidang energi terbarukan, penggunaan sumber daya yang efisien, dan praktik ramah lingkungan. Kita sepenuhnya melibatkan 172 perguruan tinggi Muhammadiyah,” katanya.

Terakhir adalah melalui kolaborasi dan membentuk model kerja sama yang akan memberikan hasil positif di tingkat lokal maupun global.

Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan sebagai bentuk dukungan atas langkah ini, lembaga pendidikan, pondok pesantren, kampus, dan fasilitas pendidikan berbasis komunitas akan menerapkan infrastruktur hemat energi dan pengurangan limbah.

“Sekolah dan universitas akan terus mengingatkan tentang perubahan iklim dan praktik berkelanjutan kepada siswa. Jadi guru tidak hanya beretorika, namun turut terjun pada pelestarian lingkungan demi masa depan,” jelasnya.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu, Umar Hadi, menyebut Muhammadiyah memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya penanganan masalah akibat perubahan iklim.

“Terkait kompensasi (dari negara maju), saya kira ada hal yang lebih penting dan bisa ditangani sendiri misal penanganan limbah yang lebih baik. Kami meyakini Muhammadiyah memiliki kekuatan sendiri melakukan perubahan,” tutupnya.

92