Jakarta, Gatra.com- Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Plastik (TKN PSL) meluncurkan kampanye RESIK (Redefining Solutions on Plastic Pollution Towards Integrated Policy and Knowledge) sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Kampanye ini didukung oleh Kedutaan Besar Kanada di Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Kami mengundang partisipasi seluruh pemangku kepentingan dalam sosialisasi international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution, including in the marine on Plastic Pollution untuk saling bertukar pemahaman dan masukan," kata Ketua Delegasi RI di INC sekaligus Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (23/2).
Sekitar delapan juta ton sampah plastik mencemari laut setiap tahunnya. Pencemaran plastik menyebabkan kerusakan ekosistem dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia dan keanekaragaman hayati, menjadikan pencemaran plastik sebagai isu global yang harus segera ditangani.
Baca juga: Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia Semakin Berat dan Kompleks, Ini Sebabnya
Sebagai informasi, Indonesia bersama negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat ini aktif berpartisipasi dalam International Negotiating Committee (INC) untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran plastik termasuk di laut melalui pengembangan perjanjian yang mengikat secara hukum.
"Kami berharap semua pemangku kepentingan dapat bekerjasama dalam menyelesaikan pencemaran plastik karena masalah ini harus ditangani semua pihak,” ungkap wanita yang karib disapa Vivien ini.
Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia H.E, Jess Dutton menyatakan komitmen Kanada untuk mengakhiri pencemaran plastik melalui upaya domestik dan bekerjasama dengan berbagai mitra internasional untuk mendukung pencapaian ambisi global.
"Kami memahami pentingnya memperkuat kerjasama global dalam menangani isu yang menjadi tantangan bersama. Sebagai tuan rumah INC 4 kami mendukung tercapainya konsensus internasional untuk menangani pencemaran plastik dengan lebih baik," tegas dia.
Kepala Unit Lingkungan Hidup United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Aretha Aprilia mengatakan dedikasi UNDP dalam mendukung penyelesaian pencemaran plastik, khususnya di laut. “Jumlah sampah di laut saat ini bisa mengisi satu juta lapangan sepak bola, karena itu realisasi ILBI on Plastic Pollution adalah suatu titik penting untuk mengatasi pencemaran sampah plastik,” ujarnya.
Indonesia aktif terlibat dalam INC yang sudah diadakan tiga kali. INC-4 akan diadakan di Kanada pada bulan April. ILBI on Plastic Pollution ditargetkan selesai pada INC-5 di Korea Selatan yang akan diadakan di akhir tahun 2024.
Dalam pelaksanaan kampanye RESIK terdapat tiga program utama. Yaitu Seminar dan Lokakarya, Kompetisi, dan Buku Pegangan Strategi Komunikasi Kampanye Resik. Stop pencemaran plastik dan jadikan Indonesia semakin Resik.