Jambi, Gatra.com – Setelah molor dua kali menjadi tiap tiga tahun sekali, akhirnya KONI Provinsi Jambi berupaya mengembalikan agenda Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jambi menjadi tiap dua tahun sekali, terhitung mulai tahun 2018 lalu hingga selanjutnya pada tahun 2020.
"Rencana kita pada libur sekolah pada pertengahan tahun 2020 sekitar bulan Juni atau Juli, sebelum PON Papua di Oktober 2020. Ke depannya tetap diselenggarakan dua tahun sekali," ujar Ketua KONI Provinsi Jambi Indra Armendaris kepada Gatra.com, Jumat (12/4)
Menurut Indra, agenda Porprov terakhir normal pada tahun 2012. Selanjutnya, ketika akan diselenggarakan pada tahun 2014 terpaksa diundur karena pemilihan gubernur (pilgub) sehingga dilaksanakan pada tahun 2015. Lantas Porprov berikutnya juga menjadi mundur menjadi tahun 2018.
Dikatakan Indra, tahun lalu KONI sudah menyampaikan itu secara langsung ke Pemerintah Provinsi Jambi bahwa pelaksaan Porprov akan tetap dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 dengan alokasi dana pengajuan sebesar Rp2,5 miliar. Pihaknya menyurati KONI kabupaten kota tentang ketersediaan menjadi tuan rumah dengan masa tenggang waktu menunggu surat balasan selama enam bulan.
"Karena tidak ada jawabannya, kami menyurati Kota Jambi dan bersedia untuk menjadi tuan rumah," kata Indra.
Surat balasan dari Sekda Kota Jambi Nomor 426/518/Dispora/2019 tanggal 4 Maret 2019 setuju dan siap menjadi tuan rumah Porprov ke-23 tahun 2020. Lalu, pihaknya langsung menyebarkan surat pemberitahuan itu ke seluruh Bupati dan Wali Kota serta seluruh KONI se-Provinsi Jambi tentang surat balasan itu ke Gubernur, Dispora, Bupati, Wali Kota, DPRD Provinsi dan Kota.
"Porprov tetap seperti tahun 2018 diikuti 31 cabor. Kalau pun ada tambahan tergantung dari tuan rumah. Kemudian untuk atlet yang lolos PON, tidak diperbolehkan mengikuti Porprov yang berlangsung. Kita takut mereka cedera karena selisih waktu menuju PON hanya beberapa bulan," ujar Indra.
Dengan digelarnya Porprov dua tahun sekali, tidak hanya semata-mata untuk mengejar prestasi namun juga momen meningkatkan kualitas atlet putra dan putri. Oleh sebab itu ia berharap atlet-atlet muda daerah setempat dapat memanfaatkan ajang ini untuk menunjukkan prestasi sehingga bisa bertanding dalam turnamen yang lebih besar lagi.
Indra percaya dengan semakin banyaknya jumlah kompetisi lokal, maka potensi atlet muda akan semakin terlihat. Hal ini merupakan bagian dari KONI untuk membina atlet muda. Langkah ini harus dilakukan untuk memastikan pembinaan dan kompetisi olahraga terus berjalan.
"Kami meyakini potensi atlet di Jambi sangat besar dan tersebar di berbagai pelosok. Karenanya kompetisi Porprov bisa digunakan sebagai ajang pencarian bakat atlet muda," kata Indra.
Untuk diketahui juga, Porprov tahun 2018 sempat terancam dibatalkan karena dicampur aduk dengan politik. Pada awalnya Kabupaten Merangin ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov 2018. Akan tetapi pada Juli 2017 lalu, Kabupaten Merangin menyatakan tidak siap jadi tuan rumah kegiatan Porprov dengan alasan adanya pilkada serentak. Saat itu, Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli -- kini mantan gubernur-- menunjuk Bungo dan Tebo menjadi tuan rumah Porprov 2018.
Dengan pemintaan gubernur, kedua bupati menyetujui untuk menjadi tuan rumah Porprov 2018. Dalam proses berjalan pada 9 Juni 2018, Bupati Bungo dan Tebo mengirimkan surat kepada KONI Provinsi Jambi yang menyatakan tidak siap untuk menjadi tuan rumah pada kegiatan Porprov 2018.
Dengan adanya surat pernyataan dari Bupati Bungo dan Tebo tersebut, pengurus cabang olahraga Jambi, meminta KONI Provinsi Jambi untuk mengambil alih penyelenggaraan Porprov 2018 agar tetap diselenggarakan. KONI Provinsi membentuk tim dimana di dalamnya terlibat, KONI Kota, Kerinci, Tanjung Jabung Barat, dan para pengurus cabor.
Alhasil, pada 28 Juni 2018, hasil rapat pleno khusus memutuskan KONI Provinsi akan menjadi penyelenggara pelaksana dan tuan rumah. Kegiatan Porprov 2018 berlangsung di Kota Jambi, pada 18-25 November 2018.
Reporter: Ramadhani
Editor: Jogi Sirait