Home Ekonomi Hasil Tangkapan Membanjir, Harga Bilih Segar Anjlok

Hasil Tangkapan Membanjir, Harga Bilih Segar Anjlok

Solok, Gatra.com - Alat tangkap bagan semakin marak bertebaran di perairan Danau Singkarak, Sumatera Barat sehingga hasil produksi tangkap terhadap ikan bilih membanjir di pasaran, yang mengakibatkan anjloknya harga endemik Danau Singkarak itu.

Saat ini harga beli bilih segar di nelayan hanya Rp30.000 per kilogram. Harga tersebut menurun drastis dari sebelumnya Rp70.000/kg. Sementara bilih olahan (siap santap) turun dari Rp200.000/kg menjadi Rp100.000/kg.

Penyuluh Perikanan Kabupaten Solok, Ulfauza Paul mengatakan turunnya harga bilih dikarenakan banjirnya hasil tangkapan ikan bilih dari bagan yang dibawa dari tengah Danau Singkarak dekat perbatasan Puruk, Saningbaka dan Muaro Pingai. Hasil tangkap membanjir sementara daya beli masyarakat rendah, hal tersebut jelas merontokkan harga bilih.

"Harga bilih segar dan olahan anjlok di Paninggahan dan Muaro Pingai, Kabupaten Solok, besar kemungkinan terjadi di semua daerah sekitar Danau Singkarak," ujar Ulfauza kepada GATRA.com di Solok, Jumat (12 /7).

Dirinya mengatakan biasanya bagan dipasang di daerah pinggiran danau tetapi sekarang sudah mulai dipasang ke tengah Danau Singkarak.

"Berdasarkan informasi nelayan, alat tangkap bagan bisa menangkap 100 hingga 400 kg ikan bilih setiap malamnya," katanya lagi.

Sementara nelayan tradisional yang memakai jaring langsi sudah dipastikan kalah. Nelayan tradisional juga terpaksa ikut harga nelayan bagan, sebab pengepul atau agen menjadikan hasil nelayan menjadi patokan.

Ia menyebutkan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Solok sudah menyebarkan surat edaran Bupati Solok kepada nelayan bagan untuk membongkar alat tangkap bagan secara sukarela hingga 17 Juli ini. 

3039