Gunungkidul, Gatra.com - Desa wisata Nglanggeran di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, menggelar acara adat kenduri Kembul Bujono 50 ingkung dan tayub pada Senin (19/8). Acara makan bersama hasil tani dan ternak sebagai wujud rasa syukur itu juga mengajak wisatawan.

Wakil Ketua panitia kenduri, Agus, berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kebersamaan masyarakat di Desa Nglanggeran.

"Kegiatan ini juga dikonsep untuk mendukung wisata. Wisatawan dipersilakan ikut bersama, makan gratis," katanya di Gunung Api Purba Nglanggeran, Senin (19/8).

Agus menjelaskan, acara ini digelar setahun sekali dan dikuti oleh warga di lima dusun di Desa Nglanggeran. "Ada sekitar 400 orang yang ikut," katanya.

Panitia menyediakan 50 ingkung ayam dan sayuran untuk dimakan bersama di kompleks wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Ada pula warga yang secara mandiri berinisiatif memasak ingkung atau ayam secara utuh.

Sebelum makan bersama, juru kunci Gunung Api Purba Nglanggeran memimpin doa bersama. Panitia lantas membagikan makanan yang telah terkumpul itu kepada warga dan wisatawan.

"Makannya pakai bungkus daun pisang atau daun jati. Jadi memang benar-benar menikmati hasil tani dan ternak masyarakat," katanya.

Seorang mahasiswa dari Universitas Malaysia Kelantan, Ramadhan Ibnu Hashim, 20 tahun, mengatakan, acara adat seperti ini sangat menarik bagi wisatawan. "Ini sesuatu yang langka bagi turis. Bisa menarik wisatawan," kata dia yang datang bersama empat rekan kampusnya ini.

Kebetulan ia sedang melakukan penelitian bersama rekannya mengenai wisata di Yogyakarta. Ramadhan pun sengaja datang dan tak melewatkan momen ketika makan bersama ingkung ayam itu.