Home Politik Polri: 500 Massa Masih Berkumpul di Sorong

Polri: 500 Massa Masih Berkumpul di Sorong

Jakarta, Gatra.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan, masih ada sekitar 500 orang berkumpul di Sorong, Papua Barat hingga hari ini, Selasa (20/8).

Dedi menambahkan, aparat gabungan masih melakukan penjagaan dan negosiasi dengan massa aksi tersebut.

"Di Sorong memang masih ada kegiatan masyarakat di satu titik, massanya 500 orang masih dalam negosiasi dan komunikasi secara intens antara aparat keamanan, baik TNI-Polri dan seluruh tokoh masyarakat di sana," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).

Dedi mengaku bahwa aparat, Pemda setempat sudah menerima aspirasi dari massa aksi. Aspirasi itu sendiri disampaikan oleh sejumlah mahasiswa.

"Yang jelas apa yang jadi aspirasinya teman-teman mahasiswa di Sorong diterima, ditampung dan diserahkan ke Pemerintah Pusat," ujarnya.

Kendati Dedi memastikan situasi di Sorong cukup membaik. Kegiatan masyarakat mulai berjalan normal seperti biasa.

Sementara itu, untuk Bandara Domine Eduard Osok, yang sebelumnya sempat dikepung massa, sudah bisa dioperasionalkan dengan baik.

"Untuk bandara Sorong maupun bandara Manokwari sudah bisa dioperasionalkan dengan baik. Artinya secara umum situasi Papua boleh dikatakan cukup kondusif," katanya.

Sebelumnya, warga Manokwari, Papua Barat, menggelar aksi dengan membakar ban bekas dan memblokir sejumlah jalan di Manokwari, Senin (19/8) pagi.

Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah, yakni Malang, Surabaya, dan Semarang.

Peristiwa itu dimulai saat aparat mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8) sore. Adapun penyebab pengangkutan itu, diduga untuk pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan bendera Merah Putih ke dalam selokan. 

Pengangkutan itu dilakukan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Aksi di Manokwari itu dilaporkan meluas hingga Jayapura dan Sorong. Polri menyebut beberapa fasilitas sempat rusak, di antaranya gedung DPRD Papua Barat, eks kantor gubernur Papua Barat, gedung perkantoran dan lainnya. Sejumlah jalan pun diblokir, sehingga aktivitas di sana sempat lumpuh total.
 

165

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR