New York, Gatra.com - Manusia saat ini lebih banyak mengalami kegemukan (obesitas) dibandingkan dengan mereka yang hidup beberapa puluh tahun lalu, sekalipun aktivitas fisik dan makan dengan gizi seimbang.

Staf penulis di The Atlantic, Olga Khazan menjelaskan, faktor-faktor seperti dipengaruhi bahan kimia, obat-obatan dan mikrobioma. Semua itu menjadi penyebab utama mengapa orang sekarang modern ini lebih gemuk daripada orang-orang di masa lalu.

“Bahan kimia dapat ditemukan hampir di mana-mana dalam segala hal yang mengelilingi kita setiap hari. Mereka bisa digunakan untuk membuat furnitur, pestisida untuk mengolah sayuran, bahan pengawet makanan dan bahan pembersih,” katanya, dilansir Medical Daily, Kamis (29/8).

Menurut Khazan, bahan kimia ini sebenarnya bisa mengubah cara tubuh membakar energi atau menyimpan lemak. 

"Bisa jadi membuat perbedaan kecil tapi bermakna," katanya. 

Dikatakan, obat-obatan seperti antidepresan yang diresepkan secara luas kepada orang-orang untuk mengelola kondisi medis yang serius, juga menjadi penyebab lain. Ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan pada orang-orang yang menjalani pengobatan.

"Bahan-bahan itu membuat kita lebih lapar dan makan lebih banyak, tetapi ada juga kemungkinan mereka memengaruhi tubuh kita dengan cara yang sama. Bahwa mereka berpotensi mengubah cara tubuh membakar energi dan bisa mengarah ke beberapa retensi berat badan," jelas Khazan.

Faktor lainnya adalah mikrobioma. Kehadiran mikroba dalam usus mempengaruhi berat badan. Mereka memecah serat dan mengubahnya menjadi energi, sehingga mengatur nafsu makan.

“Mikrobioma adalah organisme, virus, jamur, bakteri apa pun yang hidup di dalam atau di inang manusia. Mikrobioma yang paling melimpah sebenarnya ada di saluran pencernaan," terang seorang ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Cedars-Sinai Medical Center, Dr. Rutchi Mathur.

“Berbeda dengan manuasia yang hidupnya di masa lalu. Orang-orang lebih berbobot hari ini karena sulit hidup tanpa bahan kimia, dengan mengambil antidepresan dan perubahan mikrobioma kita,” katanya.