Jakarta, Gatra.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan tetap mengawasi jalannya seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis yang akan dihelat di Purwokerto 9 Sepetember mendatang.
Hal itu dilakukan untuk memastikan, Djarum menjalankan komitmennya untuk menghapus seluruh logo 'Djarum' dan hal-hal lainnya yang berbau rokok saat audisi berlangsung.
“KPAI akan tetap mengawasi, kami akan datang langsung ke Purwokerto tanggal 9 besok,” kata Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan Napza, Sitti Hikmawaty, saat ditemui dikawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Hikmawaty menuturkan, pengawasan eksploitasi anak juga akan dilakukan KPAI pada seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis mendatang, baik di Purwokerto maupun di kota lainnya.
Yayasan Lentera Anak yang turut aktif menyuarakan penghapusan ekaploitasi anak oleh Djarum Foundation, juga turut mengawasi proses seleksi. Yayasan itu pun terus bersurat kepada Djarum Foundation untuk melakukan pemantauan terkini.
“Surat menyurat terus dilakukan. Dan kami memang sudah merencanakan pertemuan tanggal 4 September besok,” ujar Lisda.
Sementara itu, vonis adanya eksploitasi anak dalam seleksi Djarum Beasiswa Bulutangkis dijatuhkan KPAI, Komisi Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan (KPPA), serta Yayasan Lentera Anak berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Departemen Komunikasi Universitas Indonesia (UI).
Dalam riset itu disebutkan, penyertaan logo 'Djarum' di kaos yang dikenakan oleh anak-anak peserta beasiswa Djarum Beasiswa Bulutangkis, dapat menekan pengeluaran hingga enam kali lipat.
"Ini sudah termasuk eksploitasi, karena anak-anak itu dijadikam sebagai media iklan. Bahkan logo yang di kaos mereka itu bisa menekan pengeluaran perusahaan sampai hampir enam kali lipat," ujar Kepala Departemen Komunikasi UI, Nina Muthmainah Armando.