Jakarta, Gatra.com - PT Pertamina (Persero) saat ini sedang melakukan pembangunan kilang baru. Tak lupa pula melakukan peremajaan dan peningkatan kilang lama untuk meningkatkan ketahanan energi. Pasalnya, Pertamina ingin meningkatkan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini di level Euro 2, menjadi Euro 5 setelah proyek enam kilang yang dikerjakan selesai pada 2026 mendatang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan dari enam proyek pembangunan kilang, empat diantaranya menjadi prioritas. Kilang tersebut antara lain Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU II Dumai, RDMP RU IV CIlacap, dan RDMP RU VI Balongan.

"Semua sudah on board, sudah jalan, dan tidak ada lagi yang ketinggalan kereta. Ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk mempercepat target kemandirian energi," jelas Tallulembang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11).

Tallulembang mengatakan, saat proyek tersebut selesai pengerjaannya dan dapat beroperasi secara penuh, kapasitas produksi BBM Pertamina yang saat ini berada di 650 ribu barel per hari akan meningkat ke 1,7 juta barel per hari. Selain itu pembangunan kilang nantinya akan diintegrasikan dengan petrokimia.

Waktu pengerjaan proyek tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar enam hingga tujuh tahun. Proyek terakhir yang diperkirakan selesai adalah RDMP RU II Dumai yang akan selesai di 2027. Sementara  untuk RDMP lainnya akan selesai di pertengahan 2026 mendatang.

"Kita selesaikan pembangunan ini sampai 2026 nanti, supaya mampu memenuhi kebutuhan. Tapi untuk Dumai akan dilanjutkan studi lebih detail terkait konfigurasi, engineering, sampai eksekusi. Di 2027 target proyek ini selesai," tutupnya.