Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani kembali menegaskan, kondisi global yang tidak pasti hingga saat ini masih menjadi penyebab perekonomian Indonesia semakin melemah. 

"Ketidakpastian ini jelas berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dan kebijakan ekonomi. Untuk 2019, sebelumnya semua memprediksi tahun ini akan jadi tahun paling cemerlang setelah krisis ekonomi global (2008). Tapi kenyataannya setiap kuartal di 2019, prediksi pertumbuhan ekonomi ini terus dikoreksi," katanya di acara Launching of The World Bank's Indonesia aeconomic Quarterly Report, di Jakarta, Rabu (11/12).

Sri Mulyani menjelaskan, ketidakpastian itu datang dari berbagai hal, seperti masih berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina, konflik politik di sejumlah negara, hingga faktor keamanan karena ketidakstabilan politik di banyak negara.

Tidak hanya itu, lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, perkembangan teknologi yang semakin masif juga turut menjadi penyebab ketidakpastian global. Kemajuan teknologi memiliki pola tersendiri yang mampu mempengaruhi kebijakan suatu negara.

"Di masa lampau ketidakpastian itu berasal dari musiman. Dari data dan peristiwa serta seringkali syok politik, perang, bencana alam mempengaruhi ketidakpastian," ujarnya.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanah air, Sri Mulyani mengaku, akan terus menjaga kebijakan fiskal dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sebab, menurut dia pemanfaatan APBN adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat terjaga.

"Komposisi pertumbuhan misalnya masih dipengaruhi pelemahan global. Tapi di saat yang sama, kami memberikan respons dengan kebijakan," katanya.